Inflasi Tantangan Utama di 2024
"Jika hal itu (menjadikan APBN untuk kepentingan elektoral pemilu) terjadi maka pertaruhannya sangat besar. Maka terkandung risiko fiskal tidak sehat, manfaat APBN untuk kesejahteraan rakyat bisa turun," ucap Said, di Jakarta, Selasa (2/1).
Hanya saja, Said mengingatkan kebijakan ini jangan disalahgunakan sebagai kebijakan sinterklas pada masa pemilu. Hal ini disebabkan dengan penebalan anggaran perlinsos pemerintah berhasil menjaga daya beli rumah tangga.
"Kita paham betul, pengaruh inflasi terhadap tingkat kemiskinan sangat besar. Oleh sebab itu, inflasi yang menjadi momok di banyak negara selama dua tahun terakhir mampu kita kendalikan cukup baik," jelas dia.
Dalam kacamatanya, APBN 2023 berhasil menjaga daya beli rumah tangga dan mengendalikan inflasi. Hal ini dibuktikan dengan tren inflasi yang terus turun sepanjang 2023, dari awal tahun mencapai 5,2 persen menjadi 2,9 persen pada Desember 2023.
Penyaluran Perdana
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya