Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Indikator Ekonomi | Bantuan Pangan 2024 Naik 8 Persen

Inflasi Tantangan Utama di 2024

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Mulai 2 Januari 2024, bantuan pangan beras kembali digulirkan pemerintah kepada total 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jumlah penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 ini mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan jumlah penerima tahun sebelumnya yang sejumlah 21,3 juta KPM.

Penyaluran perdana bantuan pangan yang berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di tahun 2024 ini, dipastikan oleh Presiden Joko Widodo bersama Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. Kepala Negara melihat langsung penyaluran bantuan yang dilaksanakan oleh Perum Bulog.

"Yang paling penting ini (bantuan pangan beras) Januari (sudah diterima), nanti akan terus (dilanjutkan) Februari dan Maret. Nanti kalau APBN cukup, dilanjut (bantuan pangan beras) lagi April Mei Juni. Jadi Januari Februari Maret, nanti saya lihat lagi kalau APBN memungkinkan, berarti tambah April Mei Juni," ucap Presiden Jokowi saat menemui masyarakat di Gudang Perum Bulog Gumilir Cilacap, pada Selasa (2/1).

Arief Prasetyo juga kembali menekankan, pada bantuan pangan beras tahun 2024 terdapat perubahan database penerima bantuan. Tahun 2024, NFA dan Bulog bersama Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

"Bantuan pangan beras di tahun 2024 ini menandai dimulainya penggunaan data P3KE dari Kemenko PMK. Validitasnya cukup kuat sehingga 22 juta KPM yang menjadi penerima bantuan pangan beras tahun ini, benar-benar merupakan kelompok masyarakat yang sangat perlu dibantu. Kita yakin tahun ini bisa lebih tepat sasaran," jelas Arief.


Redaktur : andes
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top