Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga - Permintaan Kelompok Bahan Makanan dan Tiket Transportasi Meningkat

Inflasi Mei Melonjak jadi 0,68%

Foto : ISTIMEWA

Suhariyanto

A   A   A   Pengaturan Font

Kombinasi permintaan bahan makanan pada bulan Ramadan dan tingginya pengguna jasa transportasi untuk mudik menjelang Idul Fitri 1440 H memicu kenaikan harga atau inflasi pada Mei 2019 menjadi 0,68 persen.

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (10/6) mengumumkan data kenaikan harga atau inflasi pada Mei 2019 yang tercatat 0,68 persen atau melonjak 47 basis poin (bps) dibandingkan dengan inflasi Mei tahun 2018 di level 0,21 persen dan lebih tinggi 29 bps dibanding Mei 2017 yang tercatat 0,39 persen.

Melonjaknya inflasi tersebut karena tingginya permintaan barang terutama bahan makanan (volatile foods) pada bulan Ramadan. Selain dipicu kelompok bahan makanan, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga tiket transportasi, baik darat, udara, maupun laut.

Kepala BPS, Suhariyanto, dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan dari komponen inflasi pada Mei 2019, penyebab utama kenaikan harga adalah kelompok harga barang-barang bergejolak (volatile foods) seperti bahan pangan dan makanan. Selama Mei 2019, kelompok volatile foods menyumbang andil terhadap inflasi nasional hingga 0,43 persen. Tingkat inflasi volatile foods sendiri mencapai 2,18 persen.

"Permintaan barang terutama makanan meningkat selama Ramadan. Kami melihat ini adalah penyebab utama," jelas Suhariyanto. Komoditas yang dominan mengalami kenaikan harga seperti cabai merah dengan andil sebesar 0,10 persen, daging ayam ras 0,05 persen, bawang putih 0,05 persen, ikan segar 0,04 persen, dan kenaikan berbagai komoditas sayuran, seperti kelapa, pepaya, dan lainnya sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang tercatat mengalami deflasi atau harganya turun yaitu bawang merah dengan andil sebesar 0,04 persen dan beras sebesar 0,02 persen. "Deflasi bawang merah disebabkan oleh panen raya di Brebes, Jawa Tengah, dan Bima, Nusa Tenggara Barat, sehingga harganya turun di 51 kota," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top