Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tingkat Inflasi l Turunnya Harga Bahan Makanan Pengaruhi Inflasi

Inflasi Jakarta Bulan Juli Turun Jadi 0,25 Persen

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga seiring pola musiman tahun ajaran baru.

JAKARTA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jakarta mencatatkan tekanan inflasi di Ibu Kota pada bulan Juli 2019 kembali turun seiring dengan berkurangnya tekanan permintaan masyarakat. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juli 2019 tercatat sebesar 0,25 persen (mtm), melanjutkan tren penurunan sejak dua bulan lalu, yakni masing-masing sebesar 0,59 persen (mtm atau methods time measurement) pada Mei dan 0,47 persen (mtm) pada Juni.

"Lebih rendahnya tekanan inflasi dibandingkan bulan sebelumnya didorong oleh penurunan inflasi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, serta deflasi yang masih berlanjut pada kelompok pengeluaran Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo, di Jakarta, Jumat (2/8).

Menurutnya, Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga seiring pola musiman tahun ajaran baru. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK tahun kalender sampai dengan Juli 2019 tercatat sebesar 2,38 persen (ytd atau year to date), atau secara tahunan sebesar 3,48 persen (yoy atau year on year), sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 3,49 persen (yoy).

"Pada akhir tahun 2019, tingkat inflasi Jakarta diprakirakan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen kurang lebih 1 persen," tegasnya.

Dia mengatakan, berkurangnya tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan berkontribusi terhadap penurunan inflasi bulan Juli 2019. Kelompok ini tercatat mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan Juni 2019 yang tercatat sebesar 1,30 persen (mtm).

Deflasi Harga Pangan

Lebih rendahnya inflasi kelompok ini, kata Hamid, disumbang oleh deflasi pada beberapa kebutuhan pangan pokok masyarakat, seperti pada komoditas beras, daging sapi, serta bawang merah dan bawang putih. Di sisi lain, cukup tingginya tingkat inflasi pada subkelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 8,89 persen (mtm) menjadi faktor yang menahan inflasi kelompok Bahan Makanan untuk turun lebih rendah lagi.

"Tingginya inflasi subkelompok bumbu-bumbuan disebabkan oleh meningkatnya inflasi komoditas cabai merah dan cabai rawit, masing-masing sebesar 28,21 persen (mtm) dan 45,96 persen (mtm), yang didorong oleh gangguan pasokan karena faktor cuaca," ungkapnya.

Di sisi lain, berlanjutnya deflasi pada kelompok pengeluaran transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turut berkontribusi pada rendahnya tingkat inflasi. Kelompok ini pada bulan Juli 2019 tercatat kembali mengalami deflasi, yaitu sebesar -0,27 persen (mtm), melanjutkan deflasi dari bulan sebelumnya yang tercatat -0,48 persen (mtm).

Namun, lanjut Hamid, penurunan laju inflasi pada bulan Juli 2019 tertahan oleh meningkatnya tekanan pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Inflasi kelompok pendidikan meningkat dari -0,02 persen (mtm) pada Juni 2019 menjadi 1,20 persen (mtm) di bulan Juli.

Meningkatnya inflasi, setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sejalan dengan telah dimulainya masa tahun ajaran baru, sehingga mendorong peningkatan pengeluaran biaya sekolah.

"Penguatan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPID, dan forum-forum yang ada akan terus ditingkatkan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat pengendalian harga memerlukan kerjasama dan sinkronisasi langkah kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah, serta komitmen yang kuat dalam implementasi kebijakan yang telah diputuskan. Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan inflasi DKI Jakarta tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen kurang lebih 1 persen," tandasnya. pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top