Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

DBD Dilawan dengan Wolbachia

Foto : ANTARA/ HO-Sudin Kesehatan Jakarta Barat

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Dokter Arum Ambarsari di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bakteri Wolbachia digunakan untuk mengatasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, drArum Ambarsari, Wolbachia adalah sejenis bakteri. Dia normalnya hidup dalam tubuh serangga dan tidak berbahaya terhadap serangga tersebut.

"Bakteri Wolbachia ini tidak hidup dalam tubuh nyamuk aedes aegypti," ujar Arum. Menurut penelitian Australia, bakteri Wolbachiayang disuntik ke dalam tubuh nyamuk penyebar virus dengue bisa menurunkan jumlah virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Sebab akan ada kompetisi antara bakteri Wolbachia dan virus dengue. Nyamuk aedes kemudian menjadi memilikiWolbachia.

Harapannya, lanjut Arum, nyamuk aedes yang memilikiWolbachia tidak bisa lagi menularkan virus dengue dari satu manusia ke manusia lain. "Dulu, dalam penelitian Australia menggunakan metode suntik bakteri Wolbachia. Tapi, kita sudah tidak pakai suntik lagi. Kita mengembangbiakkan nyamuk Wolbachia," jelasArum.

Jadi, populasi nyamuk Wolbachia ditingkatkan untuk mengganti nyamuk aedes yang tidak memilikiWolbachia. Maka, nyamuk aedes tidak bisa menularkan virus dengue lagi. "Maka, dengan demikian DBD bisa menurun, bahkan tidak ada sama sekali," ungkap Arum.

Dia menjelaskan jika nyamuk betina Wolbachia dikawinkan dengan nyamuk lokal yang belum Wolbachia, telurnya bisa menetas menghasilkan nyamuk Wolbachia. Demikian juga dengan perkawinan nyamuk betina Wolbachia dengan nyamuk jantan Wolbachia. Intinya, perkawinan yang bisa menghasilkan nyamuk Wolbachia, paling tidak betinanya harus sudah Wolbachia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top