Industri Terkendala Suplai Bahan Daur Ulang
Sementara itu, terkait keengganan masyarakat menggunakan produk hasil daur ulang, Aziz mengatakan perlu ada perubahan pola perilaku. Menurutnya, publik sudah mulai dapat menerima produk-produk hasil daur ulang dari plastik dan kaca, namun tidak terhadap produk tekstil.
"Ketika itu didaur ulang 100 persen, mungkin ada penurunan kualitas, misalnya barang tekstil hasil daur ulang itu agak kasar dibandingkan yang menggunakan virgin material yang lebih halus. Nah itu, pasar di dalam negeri masih belum menerima," katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala Divisi untuk Asia Timur dan Asia Tenggara Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Jerman, Andreas Foerster mengapresiasi dokumen rencana aksi ekonomi sirkular Indonesia yang menggali peluang dan manfaat dari pengembangan sektor tersebut.
"Jika dicermati dalam dokumen (rencana aksi) Indonesia, terlihat ada manfaat ekonomi yang signifikan dari ekonomi sirkular dan saya takjub bahwa sektor ini dapat menghasilkan tambahan PDB lebih dari 500 triliun rupiah," ujar Andreas.
Dia juga menyatakan pengembangan ekonomi sirkular dapat mendorong pertumbuhan hijau di Indonesia dan menciptakan hingga 5 juta lapangan kerja baru.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya