Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 12 Mei 2023, 06:25 WIB

Industri Penerbangan Harus Buat Terobosan

Foto: Istimewa

Untuk pengembangan pesawat berbadan sayap campuran, JetZero mendapatkan modal ventura tahap awal hanya sebesar 4,55 juta dollar AS atau sekitar 63,7 miliar rupiah. Menurut Air & Space Forces Magazine, perusahaan ini telah mengajukan program demonstrasi sayap campuran ke pihak Angkatan Udara AS senilai 245 juta dollar AS atau sekitar atau sekitar 3,4 triliun rupiah.

Anggaran yang dimiliki itu akan digunakan untuk membuat pesawat demonstrasi skala penuh yang disebut Z-5 dan akan mengudara pada 2030. Pesawat yang dihasilkan bertujuan menggantikan turunan Boeing 767 Tanker KC-46 sebagai bagian dari Next Generation Air Refueling System (NGAS) USAF.

"Kami tidak hanya membangun pesawat terbang," kata founder Jet Zero, Mark Page. "Kami sedang membangun platform multi-misi. Platform yang dapat menjadi yang terbaik di kelasnya di setiap pasar. Pesawat, pesawat barang, pesawat tanker. Angkatan Udara AS tertarik dengan pesawat ini sebagai pesawat tanker. Hebatnya, pesawat tanker JetZero hanya membakar setengah dari bahan bakar kapal tanker yang ada saat ini," kata dia seperti dikutip dari Scitech Daily.

Jelas, setiap langkah dari ambisi perusahaan ini merupakan tantangan yang sangat besar, mulai dari penggalangan dana, hingga desain, pengujian, sertifikasi, dan manufaktur. Gagasan untuk memulai perusahaan penerbangan baru dari awal, dibangun di sekitar teknologi yang dikenal oleh para pemain besar di industri ini. Namun gagasan itu tampaknya tidak dicoba dan disimpan berulang kali.

CEO Airbus Americas dan International Aero Engines dan anggota dewan penasihat JetZero, Barry Eccleston, mengatakan saat ini waktunya mungkin tepat.

"Anda memiliki semua penarik dari lingkungan, Angkatan Udara dan NASA, ditambah Anda memiliki penarik teknologi, yang membuatnya layak ketika sebelumnya tidak ada," ucap Eccleston kepada Aviation Week.

Menurut Eccleston, Airbus tidak melakukan hal baru di ruang ini. Industri penerbangan tidak bisa hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa. Industri ini pantas mendapatkannya, dan industri membutuhkannya. "Jika Anda memiliki sesuatu, Anda tahu akan 30-50 persen lebih baik dari produk hari ini, mengapa Anda tidak melakukannya?" kata Eccleston.

Airbus menghasilkan hampir 60 miliar dollar AS atau 840 triliun rupiah per tahun. Airbus memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat pesawat terbang, dan memiliki lebih dari 126.000 karyawan untuk memberikan ide seperti ini jika di rasa bermanfaat. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.