Indosat dan Ericsson Luncurkan Platform Monetisasi Digital Pertama di Dunia
President Director of Ericsson Indonesia Krishna Patil berjabat tangan dengan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha usai penandatangan kerjasama penerapan Digital Monetization Platform (DMP) full stack pertama di dunia.
Foto: istimewaJAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama mitra strategis Ericsson mengumumkan keberhasilan penerapan Digital Monetization Platform (DMP) full stack pertama di dunia. Hal ini diklaim sebagai tonggak penting dalam transformasi digital telekomunikasi di Indonesia.
“Kolaborasi strategis ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia guna meningkatkan standar telekomunikasi digital, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mempercepat perkembangan industri melalui monetisasi real-time dan layanan yang fleksibel,” ujar President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, melalui siaran pers pada hari Rabu (6/11).
Stack DMP, yang mendukung migrasi seamless pelanggan prabayar ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam digitalisasi Indonesia. Sebagai yang pertama di dunia dan bagian dari portofolio Business Support System (BSS) Ericsson, platform ini memungkinkan Indosat dalam meningkatkan layanan digital, termasuk kesiapan 5G dan solusi B2B yang canggih.
“Dengan monetisasi real-time, platform ini turut membantu Indosat memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus membuka peluang model bisnis masa depan, seperti network slicing untuk menghadirkan konektivitas yang disesuaikan bagi konsumen dan perusahaan,” terang Vikram.
DMP dihadirkan untuk melayani lebih dari 100 juta pelanggan Indosat di seluruh Indonesia. Pencapaian utama dari penerapan ini adalah migrasi lebih dari jutaan pelanggan prabayar dalam kurun waktu delapan belas hari, dengan periode intensitas tertinggi selama 48 jam dimana keseluruhan prosesnya berhasil dilakukan tanpa hambatan.
“Keberhasilan penerapan DMP ini mencerminkan semangat 'Gotong Royong' dan kolaboratif yang menyatukan semua pemangku kepentingan menuju tujuan bersama. Kemitraan dengan Ericsson ini merupakan salah satu upaya nyata kami dalam menghadirkan marvelous experience melalui layanan digital kelas dunia. Dengan monetisasi real-time dan platform yang adaptif, kami membangun model bisnis baru yang akan mendorong pertumbuhan di seluruh industry,” ucapnya.
President Director of Ericsson Indonesia Krishna Patil, mengungkapkan, sebagai perusahaan global dalam bidang teknolog informasi dan telekomunikasi, Ericsson berkomitmen mendukung Indosat dalam memperkuat layanan digitalnya dengan teknologi dan inovasi kelas dunia. Ia optimis implementasi DMP dapat membantu meningkatkan pelanggan Indosat.
“Kami optimis bahwa implementasi DMP full-stack ini akan membantu Indosat meningkatkan pengalaman pelanggan, sekaligus memastikan transisi mulus menuju jaringan 5G. Kemitraan jangka panjang ini mendukung transformasi Indosat dan mempercepat digitalisasi di seluruh Indonesia,” paparnya.
Pencapaian ini mencerminkan komitmen Indosat dalam mempercepat perjalanan digital Indonesia melalui teknologi mutakhir yang mendukung konektivitas nasional dan pertumbuhan ekonomi. Dengan membangun infrastruktur telekomunikasi yang tangguh dan efisien, Indosat turut memperkuat fondasi inklusi digital, memungkinkan masyarakat Indonesia memanfaatkan konektivitas canggih dalam berbagai aspek kehidupan.
Inovasi Berbasis AI
Bersamaan dengan peluncuran DMP, Indosat dan Ericsson menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di acara Innovate Asia 2024 di Bangkok. MoU ini menegaskan komitmen untuk mengembangkan inovasi dalam Generative Artificial Intelligence (Gen AI) dan Machine Learning (AI/ML) di ekosistem DMP dan BSS.
“Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat monetisasi, mempercepat strategi time-to-market, dan menghadirkan produk berbasis AI yang mendukung pertumbuhan pendapatan,” ujar Vikram.
Melalui proyek pionir ini, Indosat dan Ericsson menunjukkan komitmen bersama dalam memberdayakan Indonesia secara digital, dengan langkah-langkah konkret dan koneksi yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih terhubung.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Pasangan Risma-Gus Hans Sampaikan Permohonan Maaf di Akhir Masa Kampanye Pilgub Jatim
- Degrowth, Melawan Industrialisasi dan Konsumsi Berlebihan Demi Masa Depan yang Berkelanjutan
- Hardjuno Pertanyakan RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas Prioritas Saat RUU Perampasan Aset Tidak
- Kebijakan Luar Negeri Prabowo Subianto: Diplomasi yang Berimbang untuk Indonesia
- Tuai Kecaman, Biaya Penobatan Raja Charles Capai £72 juta