Indonesia Tak Mandiri Sayuran
Liberalisasi pertanian mengakibatkan banjir impor produk pertanian dan petani kalah bersaing dengan produk luar.
JAKARTA - Tingginya impor sayuran jelang Idul Fitri 2024 sangat disayangkan, sebab untuk sekelas sayuran saja kita harus bergantung ke negara lain. Jika tak ada perbaikan kebergantungan, ini akan berlangsung lama dan terus menggerus devisa.
Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, menegaskan semangat dalam Undang-Undang Pangan adalah semangat kedaulatan dan kemandirian pangan.
"Semestinya impor hanya menjadi pendukung saja untuk pemenuhan kebutuhan pangan," tegas Qomar pada Koran Jakarta, Rabu (24/4).
Dia menekankan bahwa kemandirian dan kedaulatan pangan ini harus di posisikan sebagai keputusan dan pendirian politik, ketetapan dan kebijakan negara memperkuat cadangan pangan nasional juga diharapkan mendukung petani sebagai produsen pangan yang berkualitas.
Impor sayuran dari Tiongkok meningkat pesat, khususnya bawang putih. Impor sayuran Indonesia dari Tiongkok meningkat lebih dari empat kali lipat pada periode Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, terutama berkat meningkatnya pembelian bawang putih.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya