Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilisasi Harga | Dibutuhkan Regulasi Kondusif bagi Pembangunan Sektor Pertanian

Benahi Kebijakan Pangan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Distribusi pangan yang buruk disertai manajemen stok yang tidak memadai membuat harga beras kian melonjak.

JAKARTA - Pemerintah perlu memperbaiki arah kebijakan pangan pascapemilihan umum (pemilu) karena pembagian bantuan sosial (bansos) tidak akan menyelesaikan masalah. Karena itu, tata niaga dan manajemen stok pangan menjadi kunci meredam gejolak harga.

Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, menyoroti kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir. Stok beras masih sulit ditemukan di ritel modern. "Masalah distribusi pangan yang buruk disertai manajemen stok yang tidak memadai membuat harga beras tak terbendung," tegas Esther kepada Koran Jakarta, Kamis (15/2).

Kenaikan harga beras, papar Esther, imbas harga beras di pasar global yang mencatat titik tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak El Nino semakin memperketat pasokan beras, yang menjadi makanan pokok miliaran penduduk di Asia dan Afrika.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/12), menurut Asosiasi Eksportir Beras Thailand, harga beras putih Thailand kategori white rice 5 persen broken, yang merupakan patokan Asia, naik 2,5 persen menjadi 650 dollar AS per ton, Rabu (20/12), dibandingkan pekan sebelumnya. Posisi itu merupakan level tertinggi sejak Oktober 2008.

Harga beras baru-baru ini naik hingga mencapai angka pada awal Agustus 2023 setelah adanya pembatasan ekspor dari negara pengirim utama yakni India, ditambah lagi cuaca kering yang mengancam hasil panen Thailand.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top