Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyeksi Perekonomian - Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2019 Diperkirakan 5,2 Persen

Indonesia Semakin Memikat Investor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Iklim investasi di Indonesia yang semakin kondusif diyakini semakin memikat bagi para investor menanamkan modalnya baik dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) langsung atau Foreign Direct Investment/FDI maupun penempatan dalam portofolio keuangan seperti saham dan obligasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (5/6) mengatakan kenaikan peringkat dari lembaga rating S&P dan kenaikan indeks kompetitif dari International Institute for Management Development (IMD) pekan lalu, bakal menambah daftar positif yang membuat Indonesia semakin menarik dan layak sebagai negara tujuan investasi.

"Sejumlah infrastruktur publik utama sudah selesai dan sebagian lain dalam tahap penyelesaian, hal ini memberikan fondasi kuat bagi peningkatan investasi swasta di berbagai sektor," kata Darmin.

Dari sisi permintaan agregat, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai ditopang secara seimbang oleh keempat mesin pertumbuhan yaitu konsumsi, investasi, ekspor dan belanja Pemerintah. Selama tiga tahun terakhir, inflasi Indonesia dapat dijaga pada kisaran 3,5 persen, lebih rendah dibanding rata-rata inflasi selama sepuluh tahun terakhir sebesar 5,6 persen.

Investasi secara bertahap mulai pulih kembali, ditopang oleh kesehatan sektor keuangan (perbankan dan pasar modal), pelaksanaan program pembangunan infrastruktur, serta meningkatnya daya saing iklim usaha dan investasi Indonesia.

Perbaikan iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan berusaha (Sistem OSS) kata Darmin diyakini akan semakin mendukung sentimen positif investor. Oleh sebab itu, pemerintah yakin, beberapa sektor seperti transportasi dan energi akan diminati oleh investor.

Keseimbangan Baru

Namun demikian, pemerintah papar Darmin tidak menutup mata terhadap perkembangan ekonomi global yang tengah mencari titik keseimbangan baru. Untuk itu, pemerintah akan mengambil langkah-langkah responsif menghadapi risiko berlanjutnya tekanan eksternal.

Dalam menghadapi risiko tersebut, arah kebijakan pemerintah saat ini akan lebih difokuskan pada strategi menjaga stabilitas dan penguatan fundamental ekonomi domestik. "Permintaan domestik akan tetap kuat dalam jangka pendek karena meningkatnya lapangan kerja di sektor formal dan diperluasnya program bantuan sosial pemerintah," katanya.

Pemerintah juga serius menggarap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai basis ekonomi. Pasar dalam negeri harus diisi oleh UMKM, karena hampir 99 persen kegiatan usaha di Indonesia adalah UMKM yang menyerap hampir 90 persen tenaga kerja domestik.

Di sisi lain, pemerintah juga akan fokus membuka pasar ekspor baru di negara-negara nontraditional market, seperti di Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Di tengah momentum geliat ekonomi tersebut, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi akan terus berkelanjutan. Peningkatan investasi, mendorong ekspor, substitusi impor dan mendorong industri penghasil devisa adalah fokus utama perhatian pemerintah.

Selain itu, keyakinan pemerintah bahwa ekonomi dapat tumbuh 5,2 persen pada kuartal kedua tahun 2019 ini juga didasari pada manajemen makroekonomi yang solid, permintaan domestik yang kuat dan momentum pertumbuhan yang sudah terjadi. bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top