Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Perlu Kembangkan Studi Tokoh Nasional

Foto : istimewa

Pakar Hukum Tata Negara Jimly Asshiddiqie

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa Indonesia perlu mengembangkan studi mengenai tokoh-tokoh nasional dan pemikiran mereka untuk memberi ruang dalam menambah alternatif pemikiran.

"Karena memang di Indonesia studi tokoh itu kering. Ada dua studi yang harus kita kembangkan, yakni studi wilayah dan studi tokoh," katanya ketika menyampaikan paparan dalam serial diskusi Peradaban-Paramadina bertajuk "Nurcholish Madjid dan Indonesia", yang disiarkan di platform Zoom Meeting, dipantau dari Jakarta, Kamis (2/6).

Dalam kesempatan tersebut, ia mengisahkan pengalamannya ketika mengurus dan mendiskusikan calon penerima gelar dan tanda jasa pahlawan nasional. Ia mengatakan kurangnya studi mengenai tokoh nasional dan pemikiran para tokoh menjadi salah satu kendala saat penyusunan.

"Saya sepuluh tahun ini sejarawan, 10 tahun mengurus dewan gelar tanda jasa dan tanda kehormatan. Setiap kali kami mau mendiskusikan soal calon penerima gelar pahlawan nasional, kajian tentang tokoh dan pemikirannya itu kecil sekali," tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta penyelenggaraan seminar-seminar di daerah mendorong, mengusung, dan memperjuangkan seseorang untuk menjadi pahlawan nasional. "Indonesia adalah negara yang paling banyak pahlawan nasionalnya, akan tetapi semua itu agak miskin kajian-kajian sejarah dan pemikiran," kata Jimly.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top