Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Patut Waspadai Ancaman Varian Delta Plus

Foto : VoA

Juru bicara satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Inggris dan negara-negara di Eropa baru-baru ini yang disebabkan oleh varian Delta plus (AY.4.2) mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia yang saat ini tengah berusaha menjaga tren penurunan kasus yang telah dicapai dalam beberapa bulan terakhir.

Juru bicara satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah tengah memonitor varian AY.4.2 yang merupakan bagian dari varian Delta. Ia menjelaskan jenis varian AY tersebut cukup beragam yakni mulai dari varian AY.1 hingga AY.2.8.

"Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini, memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi, karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung," ungkap Wiku dalam telekonferensi pers di Jakarta, Kamis (28/10).

Lebih lanjut, Wiku menjelaskan untuk mencegah masuknya setiap varian atau mutasi baru dari Covid-19 ke tanah air, pemerintah akan tetap memaksimalkan pelaksanaan strategi penanggulangan pandemi Covid-19 yaitu pemberlakuan karantina bagi pelaku perjalanan internasional selama lima hari, peningkatan upaya 3T (testing, tracing, treatment), penegakan protokol kesehatan, dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 khususnya bagi kalangan lansia. Menurutnya, strategi tersebut juga diyakini bisa meminimalisir pembentukan mutasi baru di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu mengungkapkan varian AY.4.2 berpotensi menyebabkan jumlah kenaikan kasus baru di tanah air, namun hingga saat ini, varian tersebut belum ditemukan keberadaannya di wilayah Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top