Indonesia Pastikan ASEAN Tetap Libatkan Myanmar
Presiden Jokowi bersama para pemimpin negara-negara anggota ASEAN.
Foto: antarafotoLABUAN BAJO - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah memastikan Myanmar tetap dilibatkan dalam pembahasan bersama negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Namun, perwakilan Myanmar yang dilibatkan memang bukan pejabat level politik melainkan diplomat atau pejabat seniornya. "Kehadiran Myanmar cukup terwakili karena yang dibatasi adalah wakil politik. Kalau seperti kita, ada ASN atau PNS yang tetap hadir mengikuti berbagai proses pembahasan," kata Faizasyah kepada ANTARA di Labuan Bajo, Kamis (11/5).
"Artinya mereka tetap menjadi bagian proses pembahasan menuju kesepakatan," sambung Faizasyah.
- Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi dengan Tinggi Letusan 1 KM
- Baca Juga: Distribusi logistik Pilkada ke daerah pelosok
Setelah junta militer menggulingkan pemerintahan terpilih Myanmar melalui kudeta Februari 2021, para pemimpin ASEAN dan pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlang menyepakati Konsensus Lima Poin sebagai rencana perdamaian untuk membantu Myanmar keluar dari krisis.
Namun, dua tahun setelah disepakati, junta Myanmar tak kunjung menerapkan konsensus ini ketika kondisi di Myanmar semakin buruk di mana tentara gencar meluncurkan serangan-serangan udara.
Meski demikian, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan ASEAN tidak akan menyerah meski tak ada kemajuan dalam bagaimana Myanmar menerapkan Konsensus Lima Poin.
Retno menambahkan disertai dukungan para pemimpin ASEAN, Indonesia akan terus menjalin hubungan dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar.
Para pemimpin ASEAN mengeluarkan pernyataan bersama di sela-sela KTT Ke-42 untuk mendukung pernyataan Presiden Jokowi dalam merespons serangan yang baru-baru ini dialami Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (AHA Centre) dan tim pemantau ASEAN di Myanmar.
Selain pernyataan bersama tersebut, KTT Ke-42 ASEAN juga menghasilkan sedikitnya 10 dokumen lain selama pertemuan tingkat tinggi berlangsung 10-11 Mei.
Dokumen tersebut antara lain Deklarasi Pemberantasan Perdagangan Manusia Akibat Penyalahgunaan Teknologi, Deklarasi Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik Kawasan, dan Deklarasi Peningkatan Konektivitas Pembayaran Kawasan dan Promosi Transaksi Mata Uang Lokal.
ASEAN juga mengemukakan pernyataan bersama yang antara lain tentang Pembangunan Visi Masyarakat ASEAN Pasca-2025, Pernyataan tentang Penguatan Kapasitas ASEAN dan Efektivitas Institusi, dan Pernyataan Pemimpin KTT ke-42 ASEAN.
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
Berita Terkini
- Klasemen Liga Champions: Liverpool Pimpin Klasemen dengan Poin Sempurna dari Lima Pertandingan
- Empat Orang Tewas dan Penerbangan Dibatalkan akibat Badai Salju di Seoul
- Kotak Kosong Pilkada 2024: Bagaimana Dominasi Elite Menyetir Kompetisi Politik hingga ke Daerah
- Bali Dikategorikan Destinasi Wisata Tak Layak, Pemerintah Siapkan Paket 3B
- Turki Batalkan Pembelian Jet Tempur F-16 AS Demi Produk Lokal