Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Miliki Peluang Besar di Pengangkutan Barang melalui Udara

Foto : Istimewa.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja saat memberikan paparan pada acara Canada Special Mission Aircraft Seminar. 

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perhubungan yang juga Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Denon Prawiraatmadja melaporkan hingga Juni 2022, kargo udara terkontraksi sekitar 12 persen, lebih baik ketimbang penerbangan penumpang yang terkontraksi 32 persen. Secara umum, aktivitas penerbangan terkontraksi 28 persen.

Dia menjelaskan ada beberapa peluang dan kesempatan yang dapat dimanfaat oleh maskapai untuk bisa mengembangkan angkutan kargo di Indonesia. Diantaranya Indonesia berbentuk kepulauan, dengan hal tersebut transportasi orang dan barang (kargo) lebih banyak dilakukan dengan menggunakan pesawat.

"Lalu, dalam scoope yang lebih besar, Indonesia terletak di antara dua benua sehingga dapat dikembangkan bisnis transshipment kargo,' kata Denon dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2).

Selain peluang itu, kata Denon, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi dan PDB yang cukup bagus. Dalam periode 2016 - 2045, Pemerintah Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi 5,7 % per tahun, sehingga Indonesia mampu menjadi negara dengan perekonomian no. 4 terbesar di dunia pada 2045.

"Dan peluang selanjutnya jumlah usaha e-Commerce di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 2.868.178 usaha, meningkat 22% dari 2.361.423 usaha di tahun 2020. Sebanyak 68% produk E-commerce dikirim ke pembeli, di mana 55% dikirim ke dalam Pulau Jawa dan sisanya ke luar Pulau Jawa," katanya.

Infrastruktur Penerbangan

Terakhir, kata Denon, infrastruktur penerbangan semakin baik. Dimana saat ini terdapat 252 bandara dan rencana pembangunan 50 bandara baru. Jumlah rute penerbangan saat ini adalah 351 rute domestik menuju 128 kota tujuan dan 126 rute internasional menuju 54 kota luar negeri.

"Pada posisi geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dapat dikembangkan untuk bisnis transshipment kargo menggantikan Singapura. Bandara yang dapat dikembangkan untuk transshipment kargo adalah di Bali dan IKN," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top