Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Mengajar Siap Gelar Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia

Foto : Muhamad Ma'rup

Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, dalam konferensi pers Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia, di Jakarta, Selasa (20/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia Mengajar siap menggelar Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia. Tujuannya untuk menampik asumsi-asumsi miring tentang Indonesia Timur seperti intoleran, serba kekurangan, bahkan rentan terhadap kekerasan.

"Indonesia Mengajar ikut bersama penggerak pendidikan dan mendapat berbagai cerita yang menampik asumsi akan Timur Indonesia," ujar Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, dalam konferensi pers Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia, di Jakarta, Selasa (20/9).

Dia menuturkan, sejak tahun 2010, Indonesia Mengajar hadir membantu wilayah Timur Indonesia melalui pendidikan. Selama 12 tahun perjalanan, pihaknya telah menyaksikan potret-potret perjuangan yang diinisiasi dan digaungkan oleh para penggerak pendidikan di Timur Indonesia.

"Kenyataannya, kondisi yang terjadi di lapangan tidak selalu sesuai dengan asumsi-asumsi yang disebarluaskan," jelasnya.

Lebih lanjut, Hikmat mengatakan, langkah paling ideal untuk memahami Timur Indonesia memang dengan menginjakkan kaki di sana dan secara langsung mengalaminya. Adapun Indonesia Mengajar, mencoba melakukan sebaliknya dengan menggelar konferensi pendidikan di Timur Indonesia.

Dia menerangkan, konferensi dikemas dalam sajian berbagai ruang untuk wahana interaksi dan diskusi. Terdapat ruang-ruang untuk berdiskusi dan melihat lebih dekat tentang pendidikan di Timur Indonesia melalui Ruang Kebijakan, Ruang Budaya dan Pendidikan, Ruang Dampak Berkelanjutan, Ruang Inisiatif, dan Ruang Interaksi.

"Kami menghadirkan masyarakat dari berbagai wilayah Timur Indonesia untuk kemudian mendengarkan cerita dan berdiskusi secara langsung dengan mereka," katanya.

Hikmat mengatakan, para pembicara akan menuturkan fakta-fakta dan membagikan potret-potret perjuangan di daerah, dan mengajak seluruh peserta menyelami realita yang ada. Konferensi digelar selama dua hari pada tanggal 24 dan 25 September 2022.

"Selama dua hari, berbagai asumsi dan mitos akan terpatahkan. Cerita realita wilayah timur yang selama ini orang lain belum pernah tahu akan diperdengarkan," tandasnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top