Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Harus Miliki Database Perasuransian

Foto : istimewa

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menyatakan sudah saatnya Indonesia memiliki database (basis data) perasuransian. dalam “Outlook Industri Asuransi Jiwa dan Ekonomi Tahun 2024” di Jakarta, Kamis (25/1)

A   A   A   Pengaturan Font

"Bahkan, bukan hanya dalam pemasaran produk, tapi juga mungkin dengan artificial intelligence, kita bisa melihat semua nasabah kita yang ada saat ini, katakanlah di satu perusahaan asuransi, nasabahnya ada satu juta, mungkin bisa dilihat dengan kemampuan artificial intelligence-nya, yang mana yang tingkat ketidakpuasannya mulai naik, yang mana yang kebutuhan untuk mencari produk baru itu juga ada, sehingga sebelum terjadi sesuatu, mungkin sudah bisa dikontak terlebih dahulu oleh si perusahaan asuransi untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik," ungkap Budi.

Bagi dia, upaya menciptakan AI merupakan pekerjaan rumah (PR) yang sangat besar. Namun, dia percaya Indonesia memiliki bakat-bakat yang mampu menciptakan AI, tetapi mungkin hambatan utama dalam melakukan usaha tersebut terkait dengan mempersiapkan big data dan data security.

"Kalau industri asuransi ini berdiri bersama-sama, datanya banyak, berjuta-juta. Ambil 10-20 tahun terakhir, maka kita bisa melihat behavior pola masyarakat pengguna asuransi gitu ya. Tapi, ketika berdiri sendiri-sendiri, mungkin datanya ada 500 ribu tertanggung, ada yang mungkin 1 juta tertanggung, ada yang mungkin sekian juta tertanggung," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, ekonom senior Indef Aviliani mengatakan industri asuransi harus menyesuaikan produknya dengan karakteristik pasar. Hal itu karena tantangan ekonomi global ke depan semakin kompleks dan industri harus semakin inovatif.

"Misalnya bagaimana menghadapi karakteristik generasi milenial dan gen z maka produk produk asuransi juga harus mengikuti karakteristik mereka," kata Aviliani.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top