Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Indonesia Harus Mengerem Penerbitan Surat Utang Baru

Foto : Sumber: Kementerian Keuangan – Litbang KJ/and - KJ

ESTHER SRI ASTUTI Pengamat Ekonomi Undip - Kalau anggaran pemerintah berkurang maka probabilitasnya pertumbuhan ekonomi lebih rendah dan perekonomian lesu.

A   A   A   Pengaturan Font

"Karena kita memang dalam situasi di mana penerimaan cukup kuat dan surplus anggaran menyebabkan kita semua melakukan berbagai restrategi untuk penurunan issuance utang kita," kata Sri Mulyani.

Secara rinci, penerbitan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 144,5 triliun rupiah, tumbuh 92 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan setara dengan 20,3 persen dari target APBN.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kontribusi penerbitan Samurai Bond sebesar 104,8 miliar yen Jepang atau setara dengan 760 juta dollar AS. Dari total penerbitan Samurai Bond tersebut, terdapat surat utang yang berorientasi aksi iklim, yakni blue bond sebesar 20,7 miliar yen Jepang.

Bendahara Negara itu menjelaskan masyarakat investment fund di seluruh dunia menunjukkan kecenderungan minat terhadap penerbitan surat utang yang bertema lingkungan, baik blue bond, green bond, atau SDG's bond. "Karena ini memang menjadi tren global dari sisi pembiayaan. Jadi, Indonesia sudah dalam posisi yang cukup baik dalam memanfaatkan appetite global," ujar Menkeu.

Adapun realisasi pembiayaan lewat pinjaman hingga Mei 2023 tercatat sebesar 5,9 triliun rupiah. Nilai tersebut terkontraksi sebesar 63,2 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 16 triliun rupiah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top