Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Bebas RI-Eropa

Indonesia Harus Memacu Ekspor Komoditas yang Ramah Lingkungan

Foto : ANTARA/YUSUF NUGROHO

IMPOR RUGIKAN PETANI I Petani menyortir gabah dengan memanfaatkan tiupan angin di persawahan Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (9/3). Rencana Pemerintah mengimpor beras sebanyak 1-1,5 juta ton di saat musim panen menyebabkan harga gabah semakin anjlok sehingga para petani merugi.

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia akan mendapatkan penghapusan 7.042 pos tarif Swiss dan Liechtenstein, 6.338 pos tarif Norwegia, dan 8.100 pos tarif Islandia. Total ekspor Indonesia ke pasar EFTA pada 2020 mencapai 3,4 miliar dollar AS dengan neraca dagang surplus sebesar 1,6 miliar dollar AS.

"Dengan melihat persentase yang setuju selisihnya sangat kecil dibanding yang tidak setuju, maka ke depan, Indonesia harus mengembangkan komoditas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta tidak eksploitatif," kata Pingkan.

Daya Saing

Sementara itu, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan Indonesia tidak akan mendapat manfaat dari kemitraan tersebut jika daya saing produk masih rendah.

Komoditas pertanian dan perkebunan yang diekspor Indonesia selama ini masih dalam bentuk mentah. Untuk mengekspor pun membutuhkan sustainable certification dari Eropa dan AS seperti pada komoditas kopi dan kakao.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top