Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

Indonesia Gandeng Jepang Perkuat Sektor IKM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Indonesia dan Jepang terus memperkuat kolaborasi untuk pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) terutama dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Untuk itu, kedua pihak bersinergi membentuk Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) sebagai organisasi dengan dukungan para diaspora masing-masing negara.

"Tentunya IJB-Net ini akan mendorong daya saing sektor IKM, dengan mereka berkolaborasi untuk mendukung pengusaha Indonesia dan Jepang," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat Peluncuran IJB-Net dan Simposium Internasional bertema Peluang Kolaborasi Indonesia-Jepang di Era Industri 4.0 di Jakarta, Rabu (8/8).

Menurut Airlangga, beberapa sektor IKM potensial yang akan dikembangkan kedua pihak meliputi makanan dan minuman serta komponen otomotif. Sektor ini, lanjutnya, dapat menjadi mitra strategis bagi perusahaan manufaktur besar terkait. "Adanya peran diaspora ini bisa menjadi opsi pendorong untuk meningkatkan partnership," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Menperin juga memberikan apresiasi kepada industri manufaktur Jepang skala besar karena terus berkomitmen menambah investasi. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi pionir dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia, seperti Epson, Toyota, Panasonic dan Daihatsu.

"Adanya IJB-Net ini dapat pula menjadi momen peningkatan hubungan diplomatik kedua negara yang sudah memasuki 60 tahun pada 2018 ini," ujarnya.

Di samping itu, Airlangga berharap, IJB-Net bisa menjadi wadah untuk saling berbagi pemikiran dan berdiskusi dalam mencari inisiatif-inisiatif yang dapat dilakukan bersama guna mendongkrak daya saing industri prioritas di era ekonomi digital saat ini.

Dalam hal ini, Kemenperin tengah fokus dalam pelaksanaan program e-Smart IKM di Indonesia. Program strategis ini dinilai dapat meningkatkan akses pasar bagi pelaku IKM dalam negeri melalui internet marketing.

Kemenperin menargetkan, sebanyak 4000 IKM lokal akan bergabung dalam program e-Smart IKM pada tahun 2018. Sasaran tersebut naik dibanding tahun lalu yang pesertanya sudah mencapai 2.730 IKM. Dalam pelaksanaannya, Kemenperin telah menggandeng sejumlah marketplace dalam negeri, termasuk Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Blanja.com.

Fasilitasi Ekspansi

Ketua Umum IJB-Net, Suyoto Rais mengungkapkan pemerintah Jepang sedang memfasilitasi para pelaku IKM-nya untuk berekspansi ke luar negeri. "Mereka menyadari cepat atau lambat akan kekurangan bahan baku, sumber daya manusia dan pasar. Langkah yang perlu dilakukan, misalnya melalui kerja sama dengan pengusaha di negara lain, termasuk Indonesia," paparnya.

Karena itu, IJB-Net siap mengoptimalkan peran para alumni Jepang untuk memperkuat network kedua negara.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top