Indonesia Bisa Jaga Inflasi jika Tidak "Blunder" Mengurus APBN
Guru Besar Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, yang diminta pendapatnya, mengatakan bagi Indonesia, kemampuan mempertahankan suku bunga akan sangat terkait dengan keberhasilan menjaga resiliensi indikator-indikator ekonomi lainnya.
Dari sisi inflasi, angka sasaran dari Bank Indonesia adalah 2,5 persen (+/- 1 persen). Sampai saat ini, harga pangan khususnya beras, belum turun dan selama beberapa bulan terakhir memberikan kontribusi besar dalam inflasi.
"Artinya, pengendalian harga beras menjadi krusial, namun secara bersamaan janji pemerintah untuk menurunkan harga beras belum tampak terealisasi. Bahkan, ada kemungkinan harga beras tidak bisa lagi turun.
"Dengan demikian, ada sisi rentan inflasi bisa meningkat dan jika kenaikannya melampaui angka sasaran, pada gilirannya dapat mendorong kenaikan suku bunga acuan," kata Aloysius.
Selain itu, juga perlu memperhatikan lalu lintas modal di mana hingga pertengahan Maret 2024, Indonesia masih mencatat net inflows, namun secara bersamaan juga terjadi outflows.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya