
Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
Rapat Koordinasi Perkembangan Isu Ocean-Climate Pasca COP 29 UNFCCC 2024.
Foto: antara fotoJAKARTA - Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Yusuf mengungkapkan Indonesia bersama 127 negara peserta COP29 mengeluarkan pernyataan bersama yang menyoroti ancaman krisis iklim terhadap lautan dan ekosistem di dalamnya.
“Indonesia bersama 127 negara Friends of the Ocean and Climate mengeluarkan joint statement atau pernyataan bersama yang menyoroti dampak signifikan krisis iklim terhadap lautan dan ekosistemnya,” kata Yusuf dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Isu Ocean-Climate Pasca COP 29 UNFCCC 2024 yang dipantau daring di Jakarta, Selasa (10/12).
Ia menjelaskan pernyataan bersama tersebut menekankan beberapa hal di antaranya pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi berbasis laut, dialog laut dan perubahan iklim sebagai langkah strategis untuk perlindungan ekosistem, pentingnya pendanaan untuk aksi iklim berbasis laut.
Kemudian, negara-negara peserta juga menyatakan pengakuan terhadap peran masyarakat adat, komunitas lokal, perempuan, dan generasi muda sebagai elemen kunci dalam perencanaan dan implementasi aksi iklim berbasis laut.
“Jadi kalau kita lihat, hal yang diangkat oleh negara-negara lain ini, Indonesia sudah melakukan semua,” kata Yusuf.
Forum internasional yang berlangsung di Baku, Azerbaijan itu juga menegaskan pengakuan tentang pentingnya upaya konservasi perlindungan dan restorasi ekosistem alami, termasuk laut sebagai komponen mitigasi dan adaptasi.
Pada sesi Side Event Ocean-Climate Dialogue, ujar Yusuf, disampaikan hasil informal Summary Report Ocean Climate Dialogue 2024 yang menekankan pentingnya konservasi keanekaragaman laut, solusi berbasis alam, pendanaan ambisius, dan integrasi aksi berbasis laut ke dalam Nationally Determined Contribution dan Rencana Aksi Nasional.
"Upaya Indonesia mengintegrasi aksi iklim berbasis laut dalam NDC melalui karbon biru dari padang lamun mendapat apresiasi dari peserta side event," ucap dia.
Berita Trending
- 1 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 2 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
- 3 Akses Pasar Global Makin Mudah, BEI Luncurkan Kontrak Berjangka Indeks Asing
- 4 Bangun Infrastruktur yang Mendorong Transformasi Ekonomi
- 5 Guterres: Pengaturan Keamanan Global "Berantakan"