Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan I Sejak 2018, Produksi Beras Nasional Menurun secara Persisten

Indonesia Berpotensi Jadi Importir Beras Terbesar di Dunia

Foto : ANTARA/Raisan Al Farisi

Sorgum Jadi Alternatif Pangan Pengganti Beras I Petani merawat tanaman sorgum di kebun Sekemala Integrated Farming (Sein Farm), Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/8). Sein Farm Kota Bandung resmi ditunjuk sebagai pusat pengembangan sorgum di Indonesia yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bandung dan Universitas Pasundan yang mampu memproduksi sorgum sebanyak 300 kilogram per bulan di atas lahan 3 hektare dan diolah menjadi beras, dan tepung serta menjadi alternatif pangan pengganti beras.

A   A   A   Pengaturan Font

"Jatuhnya produksi beras nasional di semester pertama 2024 ini menguatkan kecenderungan penurunan kapasitas produksi beras nasional dalam enam tahun terakhir," katanya.

Sejak 2018, produksi beras nasional cenderung menurun secara persisten. Pada 2018, produksi beras nasional masih mencapai 33,9 juta ton, namun kemudian turun menjadi hanya 30,9 juta ton pada 2023.

Penurunan produksi itu, otomatis akan berdampak pada kenaikan harga beras yang telah berlangsung sejak 2022 lalu. Kenaikan harga beras itu bukan semata disebabkan oleh faktor El Nino atau kekeringan, tetapi juga ada faktor lain.

"Kenaikan harga beras yang persisten dalam tiga tahun terakhir menunjukkan adanya masalah struktural yang serius," katanya.

Pada awal 2022, rata-rata harga beras tercatat hanya di kisaran 11.750 rupiah per kg, kemudian awal 2023 merangkak naik di kisaran 12.650 rupiah per kg. Di awal 2024, harga beras mencapai 14.550 rupiah per kg dan kini di medio 2024 telah mencapai kisaran 15.350 rupiah per kg.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top