Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Strategis

Indonesia Bakal Jadi Pusat Manufaktur ASEAN

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Pemerintah menegaskan pada tahun-tahun mendatang semakin banyak kebijakan fiskal dan sektor yang difasilitasi oleh pemerintah. Upaya strategis tersebut diyakini mampu memacu pertumbuhan industri dan ekonomi ke level yang lebih tinggi.

"Indonesia diproyeksikan menjadi pusat manufaktur di ASEAN dengan beberapa sektor industri yang telah memiliki struktur mendalam, mulai dari hulu hingga hilir, seperti otomotif, tekstil dan garmen, makanan dan minuman, logam, serta dan kimia," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, akhir pekan lalu.

Di sektor otomotif, jelasnya Indonesia memiliki potensi besar karena produksi mobil tahun lalu mencapai 1,34 juta unit dengan nilai 13,8 miliar dollar AS per tahun.

"Saat ini, terdapat empat perusahaan otomotif utama yang menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam global supply chain,"terangnya.

Pemerintah jelasnya tengah menyusun peta jalan industri otomotif untuk menjadi pabrikan kendaraan rendah emisi terbesar di ASEAN, khususnya yang menggunakan teknologi Electrified Vehicle (EV).

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan insentif fiskal untuk kendaraan listrik serta regulasi yang efektif untuk mendukung industri kendaraan listrik. Bahkan, akan menawarkan super deductible tax hingga 200 persen bagi industri yang melakukan kegiatan Research & Development (R&D), serta merencanakan

lebih banyak peluang lain di tahun-tahun mendatang.

Untuk itu, pihaknya telah mengundang investor Jepang untuk datang ke Indonesia dan melihat sendiri peluang-peluang yang ada.

Ekspansif

Sebelumnya diberitakan, bisnis industri manufaktur Indonesia terus membaik pada pertengahan triwulan kedua tahun 2019 yang didorong oleh ekspansi yang lebih kuat hasil produksi (output) dan tumbuhnya permintaan baru.

Perbaikan itu tercemin dari data Purchasing Managers' Index™ (PMI) manufaktur Indonesia yang dirilis oleh Nikkei menunjukkan PMI manufaktur Indonesia pada Mei tahun ini sebesar 51,6, atau naik dibanding bulan sebelumnya yang ada di posisi 50,4.

Menanggapi kenaikan indeks tersebut, Menperin, menyatakan indeks di atas 50 menandakan bahwa sektor manufaktur tengah ekspansif. ers/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top