Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelola Investasi

INA Diharapkan Bantu RI Keluar dari "Middle Income Trap"

Foto : Sumber: BKPM – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

"Negara ini harus bisa meningkatkan PDB per kapita yang saat ini sekitar 4.500 dollar AS per tahun menjadi minimal 12.000 dollar AS per tahun dalam waktu 10 tahun hingga 2030, atau butuh pertumbuhan per tahun 10,3 persen dalam dollar," kata Budi seperti dikutip dari Antara.

Beban Bunga

Sementara itu, beban negara bakal bertambah apabila BUMN tersebut jatuh bangkrut meninggalkan infrastruktur yang belum membuahkan hasil. Di samping itu, beban pembayaran bunga naik, dari sekitar 12 persen pendapatan negara menjadi 21 persen. "Itu adalah beban yang luar biasa tinggi sehingga membatasi negara dalam berutang," kata Budi.

Dari sisi eksternal, pascapandemi, jelasnya, dunia akan dibanjiri limpahan likuiditas yang tecermin dari rendahnya suku bunga, sehingga dapat memicu asset deflation selain pelemahan dollar AS.

INA, tambah Budi, agak berbeda dengan SWF di beberapa negara yang tujuannya sebagai kendaraan investasi semata. Menurut Tim Tenaga Ahli Kemenkeu, Ahmad Yani, INA justru ditujukan untuk mengelola kekayaan investasi dari luar dengan mengalokasikannya ke proyek-proyek nasional seperti infrastruktur. n ers/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top