Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stok Pangan I Jika Impor Jalan Terus, Swasembada Pangan Semakin Sulit Tercapai

Impor Beras di Tengah Inflasi Makin Menekan Petani

Foto : ISTIMEWA

ANDY FEFTA WIJAYA Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya Malang - Kalau situasinya seperti ini maka keuntungan petani semakin tergerus dan itu masih ditambah dengan inflasi bahan makanan yang semakin menekan daya beli masyarakat desa.

A   A   A   Pengaturan Font

Kalaupun Bulog menyerap hasil panen petani, dengan menggunakan patokan harga yang kemarin ditentukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk penugasan ke Bulog sebesar 5.000 rupiah per kilogram untuk gabah kering panen (GKP) maka harga tersebut belum menguntungkan petani.

Di sisi produsen, petani mengalami keterbatasan karena tidak mempunyai cukup alat pengering dan gudang. Pada akhirnya, mereka tidak punya banyak pilihan, kecuali menjual dalam bentuk gabah kering panen (GKP), meskipun harganya murah. Hal itu demi mengejar bisa mulai menanam lagi di musim tanam kedua.

Pada kesempatan terpisah, Asisten Deputi Utusan Khusus Presiden (UKP), Ahmad Yakub, menjelaskan bahwa situasi saat ini adalah kemampuan Bulog untuk menyerap gabah/beras petani dibatasi oleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sekarang di bawah harga riil di pasaran.

Di tengah produksi dalam negeri yang tidak berlebih, bila Bulog memaksakan membeli gabah/beras petani akan berpotensi mengakibatkan kenaikan harga.

"Sementara kita tahu bahwa petani adalah juga net consumer agar petani gembira maka biarkan mereka menjual gabah dengan harga tinggi sementara pemerintah mesti memaksimalkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harga terjangkau di petani terbawah," papar Yakub.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top