Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pemanasan Global

IMF Sebut Perubahan Iklim Dapat Mendorong Konflik yang Mematikan

Foto : ISTIMEWA

International Monetary Fund (IMF)

A   A   A   Pengaturan Font

JOHANNESBURG - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengatakan perubahan iklim kemungkinan akan memperburuk konflik di negara-negara rentan dan dilanda perang, yang mengakibatkan tingkat kematian lebih tinggi dan penurunan PDB secara signifikan.

Dikutip dari The Straits Times, Rabu (30/8), Bank Dunia setiap tahun merevisi daftar negara yang digolongkan sebagai negara rapuh dan terkena dampak konflik, yang saat ini berjumlah 39 negara, dan 21 negara berada di Afrika. Laporan IMF tersebut mencakup 61 negara yang masuk dalam daftar tersebut sejak 2006.

Menurut IMF, perubahan iklim tidak menyebabkan konflik, namun memperburuk kerusuhan yang sudah ada dan memperburuk kerentanan mendasar lainnya, seperti kelaparan dan kemiskinan.

"Kematian akibat konflik dapat meningkat hampir 10 persen di negara-negara rentan pada tahun 2060," kata IMF dalam laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa perubahan iklim juga dapat menyebabkan tambahan 50 juta orang di negara-negara rentan mengalami kelaparan pada tahun 2060.

Meskipun bukti perubahan iklim semakin meningkat setelah suhu mencapai rekor tertinggi di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir, kemauan politik untuk mengambil tindakan telah terkikis oleh lemahnya perekonomian.

Membantu Beradaptasi

Para pemimpin Afrika mengatakan negara-negara kaya harus menyediakan lebih banyak uang untuk membantu mereka beradaptasi terhadap perubahan iklim dan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan, mengingat sebagian besar negara-negara Afrika hanya menghasilkan sedikit emisi yang menyebabkan pemanasan global.

Mereka diperkirakan akan mencoba mencapai posisi negosiasi iklim terpadu pada KTT Iklim Afrika pada tanggal 4-6 September, menjelang KTT Iklim PBB Conference of the Parties 28 (COP-28) di Uni Emirat Arab yang dimulai pada akhir November.

Terkait dampak dari masalah iklim ini, sebelumnya Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) berencana menegaskan komitmen terhadap peningkatan ketahanan pangan dalam keadaan darurat saat pertemuan puncak peringatan 50 tahun kemitraan kedua pihak.

Pertemuan yang akan berlangsung di Tokyo pada Desember itu akan membahas upaya Jepang untuk memperluas bantuannya kepada Asean, termasuk meningkatkan langkah-langkah melawan serangan siber, perubahan iklim, serta kerja sama di bidang keamanan maritim.

Jepang telah berupaya memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara dan memperdalam hubungan dengan negara-negara berkembang Global South dalam upaya melawan pengaruh Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top