IMF Sebut AI Bakal Berdampak pada 40% Pekerjaan di Dunia
Bagi negara maju dengan ketersediaan pekerjaan berkarakteristik demikian, tidak mengherankan jika banyak pekerjaan akan digantikan oleh AI. "Sedangkan bagi negara sedang berkembang, masih banyak pekerjaan yang mengandalkan tenaga kerja manusia, baik secara fisik maupun kelihaian sumber daya manusia dalam menggunakan ketrampilan berpikir yang tidak mungkin tergantikan oleh AI," kata Suhartoko.
Sebab itu, negara-negara dengan kemajuan AI dan ketersediaan lapangan kerja harus segera mengantisipasi dan memilah jenis pekerjaan mana yang akan secara cepat tergantikan AI dan tidak tergantikan. "Kurikulum pendidikan, sistem kerja di dunia usaha harus fleksibel dalam mengantisipasinya," kata Suhartoko.
Pengurangan Karyawan
Wakil Rektor Tiga, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengatakan sangat wajar jika muncul kekhawatiran akan dampak AI terhadap pekerjaan manusia.
"Memang adopsi AI yang bisa cepat dan efesien dapat menggantikan pekerja manusia dalam beberapa pekerjaan. Ini berpotensi mengakibatkan pengurangan karyawan. Tapi jika sampai terjadi kebergantungan yang berlebihan pada AI, juga dapat menjadi risiko. Karena tetap ada potensi kegagalan sistem atau kerentanan keamanan, ini dapat mengganggu operasional bisnis dan berpotensi menimbulkan kerugian yang tidak kecil," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya