IMF Menilai Sektor Keuangan Global Tetap Rapuh
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudisthira, yang diminta tanggapannya mengatakan pengetatan moneter bank sentral terhadap ekonomi Indonesia berdampak pada industri jasa keuangan.
Pertama, tekanan biaya pinjaman mulai terasa karena banyak industri yang semula mendapat restrukturisasi kredit, mulai mengalami tekanan ketika harus melakukan penerbitan utang baru atau melanjutkan cicilan sebelumnya. "Sebagai implikasinya, perusahaan bisa melakukan efisiensi atau tutup permanen dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal," kata lulusan UGM tersebut.
Dampak kedua ke sektor nonbank yaitu fintech. Kinerja fintech yang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga dan arus modal dari negara lain. Dengan banyak fintech yang disuntik dengan modal asing dan kredit macet terus naik maka efeknya bisa ke perbankan kalau tidak hati hati.
Ketiga, asuransi memiliki problem yang akut dari mulai tata kelola hingga pendapatan premi yang turun. "Tahun ini mungkin asuransi jadi salah satu bisnis yang terpukul naiknya suku bunga," kata Bhima.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya