Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ilmuwan Singapura Temukan Obat Pembunuh Virus DBD Superampuh

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam kasus teknologimessenger ribonucleic acid(mRNA) untuk vaksin Covid-19, para ilmuwan menggunakan molekul mRNA untuk mengajari tubuh melawan duri protein virus korona.

"Hal itu menimbulkan respons antibodi dan respons imun terhadap duri protein yang pada akhirnya melindungi individu dari penyakit parah, "kata MacAry.

Seandainya Covid-19 terjadi seabad yang lalu, MacAry memperkirakan dunia akan mengalami situasi seperti wabah influenza Spanyol 1918, dengan puluhan juta orang meninggal dan dampak selama puluhan tahun. Angka itu amat luar biasa jika dibandingkan dengan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan sekitar 6,5 juta kematian hingga saat ini.

Sebaliknya, ilmu pengetahuan modern memungkinkan para peneliti dan perusahaan farmasi untuk mengeluarkan vaksin Covid-19 pertama dalam hitungan beberapa bulan setelah patogen diidentifikasi, berbeda dengan pengembangan vaksin tradisional, yang membutuhkan setidaknya delapan tahun, ungkap MacAry.

Pada tahun pertamanya, program vaksinasi Covid-19 berhasil mencegah 19,8 juta dari 31,4 juta potensi kematian di seluruh dunia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnalThe Lancet Infectious Diseasesedisi Juni.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top