Ilmuwan Korea Selatan Rekayasa Beras dengan Kandungan Protein
Profesor Hong Jin-kee berpose dengan mangkuk berisi “nasi daging” berwarna merah muda di Universitas Yonsei di Seoul, beberapa waktu lalu. Di sebuah laboratorium kecil di Seoul, tim ilmuwan Korsel menyuntikkan sel daging sapi ke dalam butiran beras, dalam sebuah proses yang mereka harap dapat merevolusi cara makan di dunia.
Menurut perkiraannya, untuk setiap 100 gram protein yang diproduksi, ia melepaskan 6,27 kilogrm karbon dioksida, delapan kali lebih sedikit dibandingkan produksi daging sapi tradisional.
"Daging hasil budi daya telah lama dihadirkan sebagai solusi iklim dibandingkan dengan peternakan tradisional," kata Neil Stephens, Dosen Teknologi dan Masyarakat di Universitas Birmingham.
Menurut Stephens, sektor ini menghadapi tantangan seperti perlunya diproduksi dalam skala besar dan murah, dengan kebutuhan energi yang rendah dan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
"Beras berdaging mungkin memiliki keunggulan dibandingkan beberapa produk daging budi daya lainnya karena merupakan produk hibrida yang mencampurkan sel hewan dengan bahan tanaman beras sehingga lebih murah dan hemat energi," katanya.
Meskipun demikian, mereka masih perlu membuktikan kredibilitas lingkungannya dalam skala besar dan meyakinkan orang untuk memakannya. Keduanya mungkin merupakan sebuah tantangan.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya