Ilmuwan Indonesia Pakar Perubahan Iklim dan Kehutanan Menerima Gelar Honorary Doctorate dari University of Helsinki

HELSINKI - Dalam prosesi yang diiringi musik klasik Finlandia, seorang ilmuwan Indonesia dengan menggunakan setelan dress coat, melangkah menuju podium dan menerima topi doktor dan pedang tradisional yang diberikan oleh conferrer. Prosesi tersebut merupakan bagian dari Conferment Ceremony yang diadakan pada 17 Juni 2022 di Great Hall University of Helsinki, Finlandia.

Profesor Dr Daniel Murdiyarso, ilmuwan Indonesia tersebut, menerima gelar Honorary Doctorate dari University of Helsinki. Gelar prestisius tersebut diberikan atas kontribusi nyata Profesor Daniel dalam riset perubahan iklim di Indonesia dan pada level internasional. Dalam upacara resmi yang turut dihadiri oleh Duta Besar RI tersebut, penghargaan University of Helsinki ditunjukkan dengan pembacaan riwayat hidup Profesor Daniel dalam bahasa Indonesia oleh Profesor Juha Helenius sebagai conferrer.

Di sela-sela rangkaian kegiatan conferment universitas, pada tanggal 18 Juni 2022 di Wisma Duta Besar, Dubes RI, Ibu Ratu Silvy Gayatri, bersama Bapak Susanto Prio Utomo menerima Profesor Daniel dan Ibu Dr Endah Retno Palupi, beserta Profesor Markku Kanninen dari Faculty of Agriculture and Forestry, University of Helsinki dan Ibu Christie.

"Dalam suasana hangat, Dubes RI, Profesor Daniel, dan Profesor Markku membahas berbagai isu kehutanan dan perubahan iklim, serta potensi kerja sama antara Indonesia dan Finlandia dalam isu terkait, antara lain peatland," demikian pernyataan dari KBRI Helsinki seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Kamis (23/6).

Sebagai informasi, sejak 2017, Indonesia dan Finlandia telah memiliki Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Bidang Kehutanan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, yang baru saja diperbaharui efektif per 7 April 2022.

Profesor Dr. Daniel Murdiyarso adalah profesor di Fakultas MIPA - Institut Pertanian Bogor (IPB) dan principal scientist di Center for International Forestry Research (CIFOR). Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup (2000-2002).

Profesor Daniel telah menerbitkan lebih dari 100 hasil riset mengenai perubahan penggunaan lahan, siklus biogeokimia, dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. Profesor Daniel berkontribusi besar pada Nobel Peace Price 2007 untuk Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan menerima berbagai penghargaan antara lain Achmad Bakrie Award (2010), Sarwono-LIPI Award (2018), dan Habibie Award (2020).

Profesor Daniel memiliki kerja sama keilmuwan yang erat dengan University of Helsinki VITRI Tropical Research Institute. I-1