Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 19 Mei 2021, 05:41 WIB

Ilmuwan Australia Temukan Spesies Buaya yang Sudah Punah Berusia Delapan Juta Tahun

Foto: BBC/Adam Yates

ALICE SPRINGS - Sebuah tengkorak buaya berusia delapan juta tahun yang ditemukan di Australia tengah diperkirakan adalah bagian dari spesies yang sudah punah tapi baru terdata oleh para ilmuwan.

Tengkorak buaya itu ditemukan sekitar 200 kilometer dari Alice Springs, di kawasan Northern Territory (NT) pada 2009. Spesies buaya itu akan diberi nama pada 2022 dan diperkirakan merupakan genus baru.

Dr Adam Yates, kurator senior di Museum and Art Gallery di Northern Territory mengatakan tengkorak itu ditemukan di situs fosil Alcoota di Australia tengah. Yates mengatakan kepada BBC tengkorak itu merupakan spesimen terbaik dari buaya baru yang pernah ditemukan.

"Temuan itu mengungkap spesies baru yang tak pernah ada di Australia tengah, sesuatu yang tidak kami ketahui sebelumnya. Ini mengejutkan karena kawasan tengah Australia pernah ada sungai untuk habitat buaya," kata Yates. "Temuan ini salah satu petunjuk dalam memahami fauna Australia yang berevolusi sejalan dengan perkembangan waktu," imbuh dia.

Dr Yates mengatakan genus buaya baru itu tinggal di Australia tengah jutaan tahun lalu namun tengkorak yang ditemukan di Alcoota itu berasal dari spesies yang belum pernah ditemukan.

"Spesies ini belum ada namanya dan sangat berbeda dengan keluarga terdekat," papar dia.

Yates mengatakan buaya yang ada saat ini berasal dari cabang yang sangat berbeda dengan keluarga buaya. Genus buaya baru ini memiliki ciri anatomi yang berbeda dari buaya lain.

"Buaya ini memiliki gigi besar. Buaya jenis ini mencari mangsa besar. Fauna yang sangat besar," kata dia.

Genus buaya ini pertama dilaporkan oleh ABC News. Tengkorak yang ditemukan pada 2009 itu tidak dipamerkan di Museum and Art Gallery of the Northern Territory dalam bentuk aslinya namun dalam bentuk 3 dimensi.

"Menyiapkan fosil buaya seperti ini memerlukan waktu lama untuk dibersihkan dan diperbaiki," ungkap Yates. "Saat ditemukan di bawah tanah, tengkorak ini penuh kotoran. Kami menggunakan banyak lem agar tetap terekat saat diangkat. Saya mempersiapkan fosil ini perlahan-lahan.Ini adalah temuan yang spesial," pungkas dia. BBC/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.