![Ikut Tren Olahraga Lari Hanya Karena FoMO, Ini Risikonya](https://koran-jakarta.com/images/article/ikut-tren-olahraga-lari-hanya-karena-fomo-ini-risikonya-240721113259.jpg)
Ikut Tren Olahraga Lari Hanya Karena FoMO, Ini Risikonya
![Ikut Tren Olahraga Lari Hanya Karena FoMO, Ini Risikonya](https://koran-jakarta.com/images/article/ikut-tren-olahraga-lari-hanya-karena-fomo-ini-risikonya-240721113259.jpg)
‘Event’ maraton semakin marak diadakan, baik di level lokal, nasional, regional maupun internasional.
1. Pendekatan mindfulness
Teknik mindfulness dalam berolahraga yang juga dapat berarti sebagai kondisi sadar untuk memperhatikan apa yang sedang terjadi dalam diri kita dan lingkungan sekitar -tanpa menghakimi atau menilai dengan penuh kasih-, dapat membantu pelari fokus pada pengalaman pribadi mereka saat berlari dan menikmati setiap langkah tanpa terbebani oleh ekspektasi sosial.
Dengan mindfulness, pelari bisa lebih menikmati proses berlari itu sendiri tanpa harus terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.
2. Mengatur waktu penggunaan media sosial
Membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan memilih konten yang inspiratif serta positif dapat menjaga keseimbangan mental dan emosional. Dengan membatasi paparan terhadap konten yang memicu FoMO, kita dapat menghindari tekanan yang tidak perlu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya