Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyek Strategis I Pembangunan di Nusantara Dilakukan Terintegrasi

IKN Jadi Contoh Penerapan Kota Pintar di Indonesia

Foto : ANTARA

DIANA KUSUMASTUTI Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR - IKN akan menjadi contoh penerapan kota pintar di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengungkapkan Ibu Kota Nusantara atau IKN dapat menjadi contoh penerapan kota pintar (smart city) di Indonesia.

"Kementerian PUPR telah merencanakan pembangunan infrastruktur dengan konsep kota pintar di semua kawasan yang diawali dengan IKN. Dengan demikian, IKN akan menjadi contoh penerapan kota pintar di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Kamis (18/7).

Seperti dikutip dari Antara, Diana mengatakan konsep kota pintar memberikan manfaat, baik bagi pemerintah maupun masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup.

"Dengan tentunya kita akan memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat untuk peningkatan kualitas hidup, seperti misalnya efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya, mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, transparansi dan partisipasi publik, serta transportasi publik yang mesti kita gunakan," katanya pula.

Selain itu, tambah Diana, transaksi nontunai juga menjadi salah satu bagian dalam penerapan kota pintar dalam rangka peningkatan kualitas hidup.

"Kemudian juga bagaimana kita mengatur manajemen limbahnya, mengurangi polusinya, dan juga bahkan emisi gas buangnya, energi, keamanan, dan data informasinya. Semuanya harus terintegrasi," kata Diana.

Berdasarkan Lampiran Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, IKN yang akan dibangun adalah IKN yang merepresentasikan kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan.

Layanan Efektif

Kota yang mengelola sumber dayanya secara efisien serta memberikan layanan yang efektif. Hal ini dicapai melalui efisiensi penggunaan air dan sumber daya energi, pengolahan limbah, moda transportasi terpadu, lingkungan yang sehat, serta sinergi antara lingkungan alami dan buatan.

IKN yang dibangun juga harus merepresentasikan kota yang modern dengan standar internasional, yakni kota yang progresif, inovatif, dan kompetitif dari segi teknologi, arsitektur, perencanaan kota, dan isu-isu sosial, serta dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia, dan terhubung dengan berbagai pusat kota lainnya di level global.

Lebih jauh, Diana mengatakan kota cerdas harus dibarengi dengan pembangunan gedung cerdas. "Konsep kota cerdas ini tentunya juga harus dibarengi dengan pembangunan gedung cerdas. Dengan demikian, konsep kota cerdas ini bisa berjalan sebagai satu ekosistem," ujar Diana.

Menurut Diana, sebuah kota dapat dikatakan cerdas jika di dalamnya dilengkapi dengan infrastruktur dasar dan memiliki transportasi yang lebih efisien serta terintegrasi, sehingga meningkatkan mobilitas dari masyarakat.

"Konsep itu juga menciptakan kualitas hidup masyarakat yang terus meningkat. Rumah dan bangunan yang hemat energi, bangunan yang ramah lingkungan, dan juga harus memakai energi yang terbarukan. Inilah hal-hal yang mesti muncul dalam konsep kota cerdas," katanya.

Di era informasi digital yang begitu cepat, suatu kota dituntut untuk bertransformasi dengan cepat. Merencanakan kota tematik termasuk kota cerdas pada era ini membutuhkan proses yang komprehensif dan mengedepankan kepentingan publik.

Teknologi dan manusia ini menjadi faktor penting dalam mewujudkan kota cerdas. Banyak pemerintah daerah antusias ingin menerapkan kota cerdas sebagai dampak meningkatnya jenis dan entitas masalah perkotaan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top