Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IKM OVOP Angkat Kearifan Lokal ke Pasar Global

Foto : Istimewa

Webinar tentang IKM OVOP.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memperkuat peran pemerintah kabupaten/kota untuk memunculkan Industri Kecil Menengah (IKM) kebanggaan daerahnya dalam Program One Village One Product (OVOP).

Kemenperin menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan IKM di Sentra IKM melalui OVOP. Tahun ini Kemenperin menargetkan lebih dari 112 IKM OVOP.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pada beleid ini peran Pemerintah Kabupaten/Kota lebih aktif terlibat sebagai pengusul IKM OVOP, sementara Pemerintah Provinsi dilibatkan sebagai bagian dari Tim Seleksi.

"Pengusulan IKM OVOP ini dilakukan secara daring melalui aplikasi berbasis web yang dapat diakses di www.ovop.kemenperin.go.id," ucap Gati dalam webinar terkait IKM OVOP di Jakarta, Kamis (15/7).

Dijelaskannya, model pembinaan IKM berbasis sentra telah berkembang melalui berbagai pendekatan, salah satunya yaitu OVOP. Model pembinaan tersebut memiliki semangat untuk mengangkat potensi daerah yang memiliki kearifan lokal sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing dan diterima oleh pasar nasional maupun global.

Gati mengatakan, pembinaan IKM di sentra melalui pendekatan OVOP memiliki tiga prinsip dasar, yaitu Local yet global, dengan mengupayakan potensi lokal untuk menghasilkan produk yang berdaya saing global; Self reliance and creativity, yang menekankan bahwa kemandirian masyarakat setempat menjadi motor pendorong utama program OVOP; dan Human resource development, yaitu bagaimana pengembangan SDM berperan penting akan sukses atau tidaknya program OVOP.

Gati menambahkan, keanekaragaman hayati dan budaya yang dimiliki Indonesia harus diakui teramat kaya, dan merupakan modal besar yang menjadi keunggulan komparatif RI.

Adapun Kemenperin menggandeng LPEI untuk mendorong IKM OVOP ini menembus pasar global. Direktur pelaksana II Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ll Maqin U Norhadi mengatakan, lembaga itu memiliki dua program untuk mendorong IKM ekspansif ke pasar global yakni finansial dan nonfinansial.

Untuk program finansial, sejauh ini 14 trilliun rupiah biaya dikucurkan untuk pembiayaan IKM itu. Jenisnya banyak berasal dari komoditi,kopi, cokelat, rempah rempah dan kerajinan.

"Kita juga punya program nonfinansial, untuk jasa konsultasi, IKM yang belum siap ekspor kiya masukan dalam program ini biar punya sertifikasi ekspor,"pungkas Maqin.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top