Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IHSG Masih Rawan Terkoreksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali terkoreksi pada awal pekan ini. Pergerakan IHSG pekan ini dipengaruhi beberapa rilis data ekonomi, termasuk inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi perhatian pasar.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya menyatakan setelah krisis perbankan mereda, pekan ini juga ada rilis earning perbankan besar seperti JP Morgan dan Citigroup yang akan dicermati pasar terkait kesehatan kinerja perbankan AS.

Cheril memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (10/4), bergerak di kisaran 6.700-6.800 dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/4) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor teknologi.

IHSG ditutup melemah 26,90 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.792,7. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,49 poin atau 0,37 persen ke posisi 937,2.

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung melemah yang tampaknya terpengaruh rilis data aktivitas industri jasa Amerika Serikat (AS), yang mana dalam rilisnya US ISM Services Index turun dari sebelumnya 55,1 menjadi 51,2," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

US ISM Services Index meskipun masih di zona ekspansi, namun pasar khawatir sebagai tanda-tanda ekonomi Negeri Paman Sam melambat, sehingga bisa memberikan dampak resesi dan saat yang sama The Fed masih terus menggunakan kebijakan moneter yang ketat untuk melawan inflasi.

Sebelumnya, Presiden The Fed Cleveland yaitu Loretta Mester mengatakan suku bunga di AS akan tetap naik, meskipun ada pelemahan pertumbuhan ekonomi, serta menyarankan suku bunga akan tetap berada di atas level 5 persen untuk waktu lebih lama.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top