IHSG Berakhir di Zona Merah Ikuti Koreksi Mayoritas Bursa Kawasan Asia
Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio AkbarJAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/11) sore, ditutup melemah 94,10 poin atau 1,29 persen ke posisi 7.214,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,75 poin atau 1,21 persen ke posisi 875,70.
“Bursa regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), di saat ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dalam pertemuan Desember 2024 nanti, merespon rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, periode Oktober 2024 yang meningkat 0,2 persen pada Oktober 2024, atau tumbuh 2,6 persen (yoy) yang sesuai dengan ekspektasi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (14/11).
Pelaku pasar cenderung bersifat jangka panjang melihat kebijakan moneter The Fed di saat pemerintahan Presiden Terpilih Donald Trump yang dapat memperburuk inflasi.
- Baca Juga: Sritex Tegaskan Tak Ada PHK Karyawan
- Baca Juga: Optimalkan Potensi Pangan Akuatik
Sebelumnya, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan meyakini bahwa inflasi akan menyusut, yang terkonfirmasi pada jalur penurunan.
Selain itu, pelaku pasar juga merespon kekhawatiran ketidakpastian hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China, yang mana dampak potensial dari kebijakan perdagangan Presiden terpilih AS Donald Trump dan penunjukan tokoh anti-China pada ekonomi dan pasar China.
Hal ini berpotensi mendorong sikap yang lebih keras pada perdagangan dan tarif terhadap China.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor teknologi yang menguat 1,31 persen.
Sedangkan, sepuluh sektor melemah yaitu sektor properti turun paling dalam sebesar 1,67 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang turun masing- masing sebesar 1,66 persen dan 1,40 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NAIK, DART, DAAZ, SKRN dan MLPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BDKR, BOAT, DEWA, MEJA, dan SURI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.170.808 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,14 miliar lembar saham senilai Rp10,92 triliun. Sebanyak 173 saham naik 431 saham menurun, dan 182 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 186,00 poin atau 0,48 persen ke posisi 38.535,69, indeks Hang Seng melemah 387,63 poin atau 1,96 persen ke 19.435,81, indeks Shanghai melemah 59,43 poin atau 1,73 persen ke 3.379,84, dan indeks Straits Times menguat 17,81 poin atau 0,48 persen ke 3.738,15.
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 4 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 5 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
Berita Terkini
- GE Healthcare dan ARSSI Kerja Sama Tingkatkan Layanan Kesehatan RS Swasta
- AmanSob Gelar HARMONY 2024: Dorong Kolaborasi dan Inovasi AI dalam Interaksi Pelanggan di Indonesia
- Indonesia Bisa Tiru Model Pemberdayaan Ini, Pembuatan Alat Musik Etnik Hidupkan Sebuah Desa di Xinjiang Tiongkok
- Pelatih Bojan Hodak Sambut Baik Dipanggilnya Tiga Pemain Persib ke TC Timnas
- Ribuan Wisatawan Terlantar di Bali dan Australia karena Letusan Gunung Lewotobi