Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Atasi Pemanasan Global

IEA: Dunia Tambah 50% Kapasitas Energi Terbarukan pada Tahun 2023

Foto : JOHN THYS / AFP

Kepala IEA, Fatih Birol

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA), pada hari Kamis (11/1), mengatakan dunia telah menambah 50 persen lebih banyak kapasitas energi terbarukan pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, dan memperkirakan pertumbuhan yang pesat dalam lima tahun ke depan.

Dikutip dari Barron, dalam KTT Conference of the Parties 28 (COP-28) yang dipimpin PBB berakhir di Dubai bulan lalu, hampir 200 negara menyetujui seruan pertama bagi dunia untuk beralih dari bahan bakar fosil.

"Jumlah kapasitas energi terbarukan yang ditambahkan ke sistem energi di seluruh dunia tumbuh sebesar 50 persen pada tahun 2023, mencapai hampir 510 gigawatt, dengan PV surya menyumbang tiga perempat dari penambahan di seluruh dunia," kata badan pengawas energi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa pertumbuhan terbesar terjadi di Tiongkok, yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya pada tahun 2023 sebanyak yang dilakukan seluruh dunia pada tahun 2022, sementara penambahan tenaga angin di Tiongkok meningkat sebesar 66 persen dibandingkan tahun lalu. "Peningkatan kapasitas energi terbarukan di Eropa, Amerika Serikat dan Brasil juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa," kata laporan mengenai sektor ini.

Kepala IEA, Fatih Birol, mengatakan laporan tersebut menunjukkan bahwa di bawah kebijakan dan kondisi pasar saat ini, kapasitas energi terbarukan global sudah diperkirakan akan meningkat dua setengah kali lipat pada tahun 2030.

"Masih belum cukup untuk mencapai tujuan COP-28 yaitu meningkatkan energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat, namun kita sudah semakin dekat dan pemerintah mempunyai alat yang dibutuhkan untuk menutup kesenjangan tersebut," tambahnya.

Lebih Murah

Birol mengatakan pembangkit listrik tenaga angin dan panel surya di daratan saat ini lebih murah dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil baru serta pembangkit listrik tenaga fosil yang sudah ada di sebagian besar negara.

"Tantangan paling penting bagi komunitas internasional adalah peningkatan pesat pendanaan dan penerapan energi terbarukan di sebagian besar negara berkembang dan berkembang," katanya.

Menurut data Administrasi Energi Nasional Tiongkok, kapasitas energi terbarukan di Tiongkok melampaui tenaga termal untuk kali pertama, yang mencapai lebih dari separuh kapasitas pembangkit listrik terpasang di negara tersebut.

Kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan terpasang, yang meliputi tenaga bayu, tenaga surya, tenaga air, dan energi biomassa, mencapai 1,45 miliar kilowatt sepanjang tahun 2023. Total kapasitas pembangkit listrik di Tiongkok mencapai sekitar 2,9 miliar kilowatt atau naik 12,9 persen dari setahun sebelumnya.

Di tengah upaya Tiongkok untuk mempercepat pengembangan tenaga bayu dan tenaga surya, kapasitas pembangkit listrik gabungan dari keduanya mencapai satu miliar kilowatt. Sehingga, itu mempertahankan porsi utama dalam kapasitas pembangkit listrik yang baru dipasang di Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top