Rabu, 04 Des 2024, 10:42 WIB

IDI Kota Ungaran Ungkap Penyebab Alergi Telur dan Cara Pengobatannya

Foto: iStockphoto/Shidlovski

Telur adalah sumber protein terbaik bagi masyarakat Indonesia. Olahan makanan dari telur paling populer seperti pembuatan kue. Pada dasarnya telur juga dapat mengakibatkan alergi, salah satunya alergi telur. Alergi telur adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein yang terdapat dalam telur, baik dari putih telur maupun kuning telur. 

IDI Kota Ungaran idiungaran.org mengungkapkan, alergi telur merupakan sebuah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein yang terdapat dalam telur, baik dari putih maupun kuning telur. Saat ini, IDI Kota Ungaran sedang melakukan penelitian terhadap penderita alergi telur, penyebab seseorang alergi terhadap telur serta pengobatan yang tepat bagi penderita alergi.

IDI Kota Ungaran adalah organisasi profesi yang mewakili para dokter di wilayah Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Ketua IDI Cabang Ungaran saat ini adalah Dr. Sigit Kirana Lintang Bhima, SpFM(K), M.Sc. Ia memimpin organisasi profesi dokter di wilayah tersebut.

IDI Kota Ungaran juga menghadapi tantangan dalam hal redistribusi tenaga medis dan peningkatan akses layanan kesehatan di daerah. Organisasi ini berusaha untuk memastikan bahwa semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Berikut adalah beberapa penyebab utama seseorang mengalami alergi terhadap telur meliputi:

1. Reaksi dari sistem imun

Sistem kekebalan tubuh keliru mengenali protein dalam telur sebagai ancaman, sehingga memicu reaksi alergi. Ketika seseorang yang alergi mengonsumsi telur, tubuh mereka menghasilkan antibodi dan melepaskan histamin, yang menyebabkan gejala alergi.

2. Alergi terhadap protein 

Alergi dapat disebabkan oleh protein yang terdapat baik di kuning maupun putih telur. Namun, sebagian besar kasus alergi telur lebih sering terkait dengan protein yang ada di putih telur, yang mengandung konsentrasi protein lebih tinggi.

3. Faktor genetik atau riwayat keluarga

Faktor terakhir adalah genetik atau keturunan dari orang tua. Riwayat keluarga dengan alergi makanan atau penyakit alergi lain eperti asma atau dermatitis atopik, dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami alergi terhadap telur

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati gejala alergi terhadap telur?

IDI Kota Ungaran telah merangkum beberapa rekomendasi obat yang dapat mengurangi adanya gejala alergi telur. Untuk mengobati gejala alergi terhadap telur, terdapat beberapa jenis obat yang direkomendasikan. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:

1. Obat Antihistamin

Obat ini digunakan untuk meredakan gejala alergi ringan seperti gatal, ruam, dan pembengkakan. Contoh antihistamin yang sering diresepkan termasuk loratadine, cetirizine, dan chlorpheniramine. Antihistamin dapat membantu menghentikan produksi histamin yang memicu reaksi alergi.

2. Obat Epinefrin

Untuk kasus alergi yang lebih parah atau anafilaksis, suntikan epinefrin diperlukan. Epinefrin bekerja cepat untuk mengatasi gejala serius seperti sesak napas, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, serta penurunan tekanan darah yang drastis. Penting bagi individu dengan riwayat reaksi alergi parah untuk selalu membawa autoinjector epinefrin.

Sebelum memberikan obat-obatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis dan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi anak atau individu yang mengalami alergi telur. Selain itu, langkah pencegahan seperti menghindari konsumsi telur dan makanan yang mengandung telur juga sangat dianjurkan.

(IKN)

Redaktur: redaktur_iklan

Penulis: Redaktur_iklan

Tag Terkait:

Bagikan: