IDI Kabupaten Banyumas Bagikan Cara Tepat Obati Penyakit Tekanan Darah Tinggi yang Efektif
Foto: iStockphoto/ljubaphotoPenyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan IDI menyebutkan jumlah pengidap hipertensi di Indonesia telah mencapai 34,1 persen atau 70 juta lebih penduduk berdasarkan Survei Nasional yang dilakukan sejak tahun 2018. Menjaga pola makan serta tidur yang cukup merupakan salah satu cara agar penyakit tekanan darah tinggi dapat dikurangi dengan baik.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merupakan organisasi yang menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI berfungsi untuk menaungi dan mengembangkan profesi kedokteran di seluruh Indonesia. IDI Kabupaten Banyumas merupakan cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan.
IDI Kabupaten Banyumas melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyakit tekanan darah tinggi yang umumnya terjadi pada orang dewasa serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
- Baca Juga: Sensasi “Menyengat” di Pemandian Air Panas Soka
- Baca Juga: Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
Apa saja penyebab seseorang mengalami penyakit tekanan darah tinggi?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Banyumas idikabbanyumas.org menjelaskan bahwa penyakit tekanan darah tinggi dapat mengancam kesehatan secara serius. Penyakit tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat disebabkan oleh berbagai faktor meliputi:
1. Faktor genetik atau keturunan
Riwayat keluarga yang memiliki hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi yang sama. Faktor genetik berperan dalam predisposisi terhadap tekanan darah tinggi.
2. Faktor usia
Seiring bertambahnya usia, risiko hipertensi meningkat. Perubahan fisiologis pada pembuluh darah dan organ, seperti ginjal, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
3. Pola makan yang tidak sehat
Konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Terlalu banyak natrium dalam diet dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh dan menyebabkan penumpukan cairan. Penting untuk menjaga pola makan seperti mengonsumsi buah-buahan serta sayuran agar gula darah dapat terkontrol dengan baik.
4. Kurang aktivitas fisik serta kelebihan berat badan
Berat badan berlebih meningkatkan volume darah yang diperlukan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Kemudian kurangnya olahraga dapat menyebabkan detak jantung yang lebih tinggi dan meningkatkan risiko obesitas, yang keduanya berkontribusi pada hipertensi.
5. Jadwal tidur yang tidak teratur dan stres
Perubahan pola tidur yang sering serta kurangnya istirahat yang cukup dapat meningkatkan resiko hipertensi. Stres yang berkepanjangan juga dapat memicu peningkatan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang pada gilirannya meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Apa saja obat untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi?
Untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), terdapat berbagai jenis obat yang dapat diresepkan oleh dokter. Berikut adalah beberapa kategori dan contoh obat yang umum digunakan meliputi:
1. Diuretik
Diuretik dapat membantu Anda mengelola tekanan darah tinggi dan kondisi lainnya, tetapi Anda perlu mengonsumsinya dengan cara yang benar dari resep dokter. Obat pada umumnya membantu tubuh mengeluarkan kelebihan garam dan air melalui urine, sehingga menurunkan volume darah dan tekanan darah.
2. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors
Angiotensin-converting enzyme inhibitor atau yang dikenal dengan ACE inhibitor adalah obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gagal jantung kongestif, masalah ginjal, dan lain-lain.
Pengobatan hipertensi harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu dan biasanya memerlukan resep dokter. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis obat yang paling sesuai serta dosis yang tepat, serta untuk memantau efek samping yang mungkin terjadi selama pengobatan. Selain pengobatan, perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga juga sangat penting dalam pengelolaan hipertensi.
(IKN)
Redaktur: redaktur_iklan
Penulis: Redaktur_iklan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 2 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di Bundesliga
- 3 Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- 4 Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- 5 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
Berita Terkini
- Ukraina Dijadikan Ladang Percobaan Rudal Baru Russia
- Ini Terobosan dari Empat Paslon Pilkada Jabar yang Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Petani
- Jonatan Janjikan Bertanding dengan Performa Maksimal di Final China Masters 2024
- Ganda Putra Sabar/Reza Semakin Termotivasi Jelang Final Super 750 Perdana Mereka
- Persita Kembali Ke Jalur Kemenangan Setelah Kalahkan Barito Putera dengan Skor 2-0