Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ideologi Uang Abaikan Pancasila

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Mengapa Yesus menyampaikan kata-kata keras tersebut? Yesus tidak ingin orang berpaling dari Allah. Apalagi kekayaan diakui gampang mengubah orang. Ketika nafsu memiliki (to have) kian menguasai dan menjadi ketamakan, tak mengenal kata cukup (Erich Fromm).

Maka, Yesus ingin kita menggunakan uang dengan cerdik. Maksudnya, kita jangan sampai diperalat oleh uang hingga melupakan Allah. Bagaimanapun uang dan harta dunia hanya titipan. Karena itu seharusnya uang bisa kita investasikan untuk masa depan yang kekal. Dengan membelanjakan uang di jalan Allah, jiwa kita tidak akan menghadapi risiko bahaya untuk tidak selamat.

Yesus memang ingin orang tidak menyembah uang, tetapi menyembah Allah. Ketika Bait Allah Yerusalem dipenuhi para pedagang sehingga mirip pasar, Yesus menjadi marah. Pedagang-pedagang diusir dari tempat itu. Yesus memang ingin tempat ibadah tidak dikomersialisasikan. Tempat ibadah harus mendekatkan manusia pada Allah, bukan kepada uang.

Ketika tindakan Yesus itu didengar imam-imam Yahudi, Dia ditangkap, diadili dan dihukum mati. Tiga hari kemudian bangkit. Dalam perspektif iman, pengorbanan Yesus di salib adalah ungkapan kasih sehabis-habisnya agar manusia ditebus dari utang dosa, lalu bangkit dan menikmati keselamatan selama-lamanya, bukan dihukum abadi.

Kasih dan pengorbanan Yesus jelas harus menginspirasi manusia agar tidak pelit berbagi dengan orang miskin. Jangan lupa, yang akan menyelamatkan kita kelak bukan simpanan uang di bank, tetapi uang yang kita investasikan demi mengentaskan orang miskin. Dengan begitu, mereka bisa mempunyai pekerjaan, rumah, dan masa depan. Setop korupsi dan ketamakan. Kita harus berani mengasihi, berbelarasa, dan berbagi dengan mereka yang tak berpunya. Korupsi hanya membuat jiwa kita mati. Kasih bisa membuat kita hidup. Selamat Paskah 2018.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top