Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Ibu Kota Ukraina Bersiap Memasuki Musim Dingin Tanpa Listrik dan Air

Foto : AP Photo/Andrew Kravchenko

Orang-orang berjalan di taman selama pemadaman listrik di Kyiv, Ukraina, pada Minggu (6/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Wali kota Kyiv, Ukraina, menginstruksikan penduduknya untuk bersiap menghadapi musim dingin terburuk tanpa listrik, air dan pemanas, apabila Rusia terus menyerang infrastruktur energi negara itu.

"Kami melakukan segalanya untuk menghindari ini. Tapi jujur ????saja, musuh kita melakukan segalanya untuk kota tanpa listrik, tanpa pasokan air, secara umum, jadi kita semua mati. Dan masa depan negara dan masa depan kita masing-masing tergantung pada seberapa siap kita menghadapi situasi yang berbeda," kata Vitali Klitschko kepada media pemerintah, seperti dikutip dari The Associated Press.

Dalam video pidato malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (6/11) mengatakan sekitar 4,5 juta orang di Ukraina tidak lagi memiliki akses ke listrik. Dia meminta warga Ukraina untuk menanggung kesulitan dan melewati masa sulit bersama.

"Kita harus melewati musim dingin ini dan menjadi lebih kuat di musim semi daripada sekarang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Rusia dituding sengaja menargetkan infrastruktur energi Ukraina selama sebulan terakhir dan menyebabkan kekurangan listrik hingga pemadaman bergilir di seluruh negeri.

AP menuturkan Kyiv mengalami pemadaman bergilir setiap jam pada hari Minggu(6/11) di beberapa bagian kota dan wilayah sekitarnya. Kyiv berencana untuk menyebarkan pemanas di sekitar 1.000 titik, tetapi tidak jelas apakah itu akan cukup untuk kota berpenduduk 3 juta orang.

Operator energi milik negara Ukraina, Ukrenergo, mengatakan pemadaman bergilir juga direncanakan terjadi di wilayah Chernihiv, Cherkasy, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv dan Poltava.

Antara Sabtu (5/11) dan Minggu (6/11), Rusia dilaporkan telah meluncurkan empat rudal dan 19 serangan udara yang menghantam lebih dari 35 desa di sembilan wilayah, dari Chernihiv dan Kharkiv di timur laut hingga Kherson dan Mykolaiv di selatan. Serangan itu menewaskan dua orang dan melukai enam orang.

Di kota Bakhmut Donetsk, 15.000 penduduk harus hidup di bawah bayang-bayang penembakan setiap hari, tanpa air atau listrik. Media lokal Ukraina menyebut kota itu telah diserang selama berbulan-bulan, dan semakin meningkat setelah pasukan Rusia mengalami kemunduran selama serangan balasan Ukraina di wilayah Kharkiv dan Kherson.

Pada sisi lain, pasukan Ukraina bergerak maju di selatan. Militer Ukraina pada Minggu (6/11) mengatakan bahwa penduduk kota Kherson yang diduduki Rusia menerima pesan peringatan di ponsel mereka yang mendesak mereka untuk mengungsi sesegera mungkin.

Pada bulan September, Rusia secara ilegal mencaplok Kherson serta tiga wilayah lainnya dan kemudian mengumumkan darurat militer di empat provinsi. Pemerintahan yang didirikan Kremlin di Kherson dilaporkan telah memindahkan puluhan ribu warga sipil keluar kota.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top