Jum'at, 13 Des 2024, 10:18 WIB

Huda Celios: Ekonomi 2025 Melambat, Kuncinya Tingkatkan Kualitas SDM

Ekonom Celios, Nailul Huda menegaskan, untuk mengatasi perlambatan ekonomi global tahun depan, Indonesia perlu meniru negara maju meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM)

Foto: istimewa

AKARTA-Pengamat Ekonomi Celios (Center of Economic and Law Studies) Nailul Huda menyoroti laporan terbaru IMF (dana moneter internasional) terkait potensi perlambatan ekonomi tahun depan. 

Huda mengatakan, yang pasti adalah peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga bisa menghasilkan barang dengan nilai tambah tinggi, terutama dari sektor teknologi.

"Beberapa tahun ke depan, sektor teknologi bisa menjadi game changer. Produktivitas masih memegang peranan penting, namun kualitas akan menjadi tujuan utama negara-negara maju,"ucapnya, Jumat (13/12)

Kualitas SDM (sumber daya manusia) ini diukur bukan hanya dari pendidikan, namun juga dari sisi psikologisnya seperti kondisi tempat kerja hingga mental dari SDM-nya sendiri. 

Maka dari itu kata Huda, banyak negara sekarang sedang menerapkan kebijakan 4 hari kerja untuk bisa membuat tenaga kerja happy dan berkualitas hidupnya. 

"Jadi saya rasa Indonesia walaupun masih jauh menuju ke negara maju, tapi sudah memulai menggunakan indikator kualitas SDM, mulai dari pendidikan hingga mental health sebagai indikator kinerja tenaga kerja,"pungkas Huda.

Diketahui, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memberikan peringatan, kondisi ekonomi global akan mengalami pertumbuhan yang rendah pada tahun depan. Pemicunya ialah beban ekonomi yang ditanggung negara-negara didunia saat menangani masa krisis Pandemi Covid-19, hingga konflik atau peperangan di berbagai belahan dunia yang tak kunjung berakhir.

Beberapa faktor itu mengakibatkan tekana inflasi beberapa tahun terakhir tinggi, fragmentasi perdagangan global, hingga besarnya risiko resesi. "Masalah utama yang dihadapi ekonomi global pada 2025 adalah pertumbuhan yang rendah," ucap Kristalina dikutip dari akun instagramnya, Rabu (11/12).

Ia mengakui, berbagai negara dunia sudah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk menangani masalah tersebut, dan terbukti berhasil membuat ekonomi global menunjukkan ketahanan yang tinggi saat ini. Namun, efek dari penanganan berbagai masalah itu, ia tekankan beban utang global saat ini terus meningkat saat melambatnya pertumbuhan ekonomi. Diperburuk dengan tren semakin rendahnya produktivitas dunia.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: