Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hindari Kebiasaan Konsumsi Susu Kental Kunci Penurunan Angka Stunting

Foto : ISTIMEWA

susu kental manis

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tak dapat dipungkiri, masih banyak masyarakat yang abai terhadap asupan gizi anak. Kondisi ekonomi keluarga, serta pengetahuan keluarga yang minim tentang gizi dinilai menjadi penyebabnya. Sampai saat ini banyak masyarakat yang salah dalam memberikan asupan gizi untuk anak.

Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas) menemukan, masih banyak kesalahan konsumsi makanan dan minuman oleh anak terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kesalahan-kesalahan dimaksud adalah konsumsi susu kental manis yang dianggap sebagai minuman susu, kebiasaan konsumsi makanan instan, serta pemberian makanan padat untuk bayi sebelum usia 6 bulan.

Sekjen Kopmas, Yuli Supriaty memaparkan, permasalahan stunting dan gizi buruk di Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang belum dapat diatasi, karena angka stunting masih cukup tinggi yaitu sekitar 24 persen lebih pada 2021. Pemerintah menunjuk BKKBN sebagai pelaksana percepatan penurunan angkan stunting nasional dengan target penurunan menjadi 14 persen pada 2024.

Anggaran dari APBN untuk program percepatan pencegahan stunting tidak kecil yaitu sebesar 44,8 triliun rupiah pada 2022. Dana ini tersebar di 17 kementerian dan lembaga sebesar 34,1 triliun rupiah dan Pemerintah Daerah melalui DAK sebesar 8,9 triliun rupiah serta DAK Nonfisik sebesar 1,8 triliun rupiah.

Yuli mengungkapkan 2022 terdapat klaim-klaim penurunan prevalensi pengerdilan (stunting) oleh sejumlah daerah. "Namun apabila kita melihat kondisi riil di lapangan, angka-angka tersebut menjadi tidak logis," ujar dia dalam Diskusi Media Nasional di Jakarta Rabu (19/10).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top