Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hidup untuk Orang Lain Jadi Kunci Kebahagiaan Bagi Hattori Tadashi

Foto : NHK/Ramon Magsaysay Award Foundation

Peraih Ramon Magsaysay l Dokter mata Hattori Tadashi (tengah) saat mengantar pasien katarak usai menjalani operasi pemulihan penglihatan di sebuah rumah sakit di Vietnam. Pada akhir Agustus lalu, Dewan Pengawas Yayasan Penghargaan Ramon Magsaysay memberikan Hattori Tadashi anugerah Ramon Magsaysay atas upaya kemanusiaannya. 

A   A   A   Pengaturan Font

Hattori lahir di Osaka pada 1964. Ia memutuskan untuk menjadi dokter pada usia 15 tahun saat masih duduk di bangku SMA setelah mendengar tenaga kesehatan di rumah sakit berbicara tanpa rasa hormat mengenai ayahnya yang menderita kanker saat dirawat di rumah sakit. Hal itu memberinya inspirasi untuk merawat orang dengan hormat.

Sebelum ayahnya meninggal, ia meninggalkan pesan kepada Hattori, yaitu "Hiduplah untuk orang lain".

Hattori berulang kali gagal ujian masuk sekolah kedokteran. Setelah empat tahun mencoba, ia akhirnya berhasil masuk ke Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto.Hattori lulus pada 1993 dan ia kemudian bekerja di sebuah rumah sakit di Jepang.

Pengalaman berulang kali gagal ujian masuk sekolah kedokteran membuatnya mendapatkan motto yaitu "Jangan pernah menyerah". Hattori mengatakan pola pikir ini sangatlah penting bagi dokter.

"Kalau saya menyerah saat melaksanakan operasi, bukan saya yang akan merasakan sakit atau menjadi buta, melainkan pasien saya. Setiap kali saya mengalami kesulitan saat operasi, saya perlu mengatasi masalah itu dan memastikan pasien saya mendapatkan kembali penglihatannya. Menyerah itu mudah, tetapi kita harus terus maju," kata Hattori.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top