Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misteri Denisovan

Hidup di Hutan Lebat Hingga Padang Rumput

Foto : DONGJU ZHANG/LANZHOU UNIVERSITY

Bagian dari tulang rahang manusia purba Denisovan yang ditemukan di sebuah gua di Tibet.

A   A   A   Pengaturan Font

"Selain perbedaan tersebut, masih sulit untuk mengetahui seperti apa rupa Denisovan, karena hanya ada sedikit fosil Denisovan, kata ahli paleoantropologi dan direktur Institut Ilmu Arkeologi di Universitas Eberhard Karls Tübingen di Jerman, Katerina Harvati, kepada Live Science.

"Tetapi, secara umum, saya memperkirakan mereka akan lebih mirip Neanderthal dibandingkan kita, karena mereka lebih dekat kekerabatannya dibandingkan dengan kita," imbuh dia.

Pada 2021, para ilmuwan menemukan perkakas batu pertama yang terkait dengan Denisovan. Artefak ini terkait dengan fosil Denisovan tertua yang digali hingga saat ini, menurut penelitian di Nature Ecology & Evolution yang merinci temuan tersebut. Berdasarkan lapisan bumi tempat fosil tersebut, tim juga menemukan kumpulan artefak batu dan sisa-sisa hewan, yang mungkin berfungsi sebagai petunjuk arkeologi penting tentang kehidupan dan perilaku Denisovan.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa tulang-tulang Denisovan ini berasal dari masa ketika, iklimnya hangat dan sebanding dengan iklim saat ini. Lokasi hidupnya mendukung kehidupan manusia yang mencakup hutan lebat dan padang rumput terbuka. Sisa-sisa hewan yang disembelih dan dibakar yang ditemukan di dalam gua menunjukkan bahwa Denisovan mungkin memakan rusa, kuda, bison, dan badak berbulu.

Artefak batu yang ditemukan pada lapisan yang sama dengan fosil Denisovan ini sebagian besar merupakan alat pengikis, yang mungkin digunakan untuk menyamak kulit binatang. Bahan mentah barang-barang ini kemungkinan besar berasal dari sedimen sungai tepat di luar pintu masuk gua, dan sungai tersebut berfungsi sebagai sumber air yang kemungkinan besar menarik mangsa. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top