Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Heboh Ciptakan Alat Uji Kesetiaan! Ternyata Tiongkok Telah Lama Pakai Teknologi Pemindai Otak, Begini Cara Kerjanya

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Sekelompok peneliti di Tiongkok telah berhasil menciptakan dan mengembangkan sistem menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu menilai tingkat loyalitas anggota Partai Komunis Tiongkok.

Dilansir dari Daily Mail, laporan seorang reporter surat kabar Times di Beijing, Didi Tang mengungkapkan bahwa sistem tersebut dikembangkan sekelompok peneliti di Pusat Saings Nasional Hefei.

Dilaporkan, sistem tersebut mampu menganalisis ekspresi wajah dan gelombang otak anggota Partai Komunis Tiongkok. Ini bertujuan untuk menentukan seberapa reseptif atau sejauh mana anggota partai menerima 'pendidikan pemikiran' Partai Komunis Tiongkok.

Teknologi AI tersebut akan memperkuat 'keyakinan dan tekad' anggota Partai Komunis Tiongkok untuk berterima kasih kepada partai, mendengarkan partai dan mengikuti partai.

Tetapi tampaknya membaca gelombang otak orang bukanlah hal baru di Tiongkok. Tercatat pada tahun 2018, South China Morning Post melaporkan bahwa teknologi pemindaian otak digunakan pada pekerja pabrik di Hangzhou.

Ini melibatkan penggunaan helm pembaca otak untuk membaca emosi pekerja, dan algoritma kecerdasan buatan untuk mendeteksi lonjakan emosi seperti depresi, kecemasan atau kemarahan.

Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa, dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, diduga percaya 'pemikiran dan pendidikan politik' sangat penting untuk loyalitas partai. Partai tersebut sudah memiliki 'aplikasi indoktrinasi' untuk anggotanya yang disebut 'Xuexi Qiangguo' atau 'Studi untuk membuat China kuat'.

Aplikasi ini memaksa 96,77 juta anggotanya untuk mendapatkan poin dengan membaca artikel, menonton video, dan menjawab kuis tentang pahlawan Komunis. Ini melacak jumlah waktu yang dihabiskan pengguna untuk menelusuri kutipan inspirasional dari Presiden Jinping dan menonton video pendek dari pidato dan perjalanannya.

Anggota dapat menukarkan skor mereka dengan hadiah seperti kue kering dan tablet, AFP melaporkan sebelumnya. Sementara itu, pemerintah Tiongkok semakin diawasi ketat untuk pengawasan berteknologi tinggi, mulai dari kamera keamanan dengan pengenalan wajah hingga aplikasi yang digunakan oleh polisi untuk mengekstrak informasi pribadi dari ponsel cerdas di pos pemeriksaan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top