Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hebatnya Doa Netizen untuk 2 Anggota Yonif Raider Khusus yang Kena Tembak di Nduga, Papua

Foto : Istimewa

Evakuasi 2 prajurit TNI dari Papua ke RSPAD Gatot Soebroto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dua anggota TNI AD dari Yonif Raider Khusus (RK) 751/Vira Jaya Sakti mengalami luka tembak ketika bertugas di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Mereka mendapatkan tindakan pertama di RSUD Timika.    

Sesuai arahan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, keduanya diterbangkan dari Papua untuk dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.   

Saat ini kondisi Lettu Inf Sukma, yang mengalami luka tembak di bagian tulang frontal kanan, serta patah di salah satu jari tangan sebelah kiri, sedangkan Praka Abdul Hamid mengalami luka di bagian perut bawah, kedua dalam kondisi stabil dan baik setelah mendapatkan perawatan dari RSUD Timika.   

"Jadi kejadian tanggal 13, tenaga kesehatan melakukan long darlap di pos Mapenduma setelah menghubungi kami, akhirnya memutuskan untuk melakukan long darlap. Long darlap keadaannya stabil, cuma karena ada luka tembak kami putuskan evakuasi dan jalur paling terdekat di RSUD Timika. Lettu Inf Sukma tidak dilakukan tindakan operasi pemantauan kondisi dan keterbatasan dari pihak sana karena tidak ada ICU. Kalau untuk Praka Abdul Hamid, dia dilakukan tindakan operasi. Kenapa kita rujuk ke sini, untuk mencegah penurunan kondisi atau pun hal yang tidak diinginkan," ungkap Letda Ckm dr. Andreas, Dokter Satgas Yonif Khusus 751/VJS, dalam rilis video TNI AD, Selasa (17/8) yang juga disiarkan melalui Youtube resmi TNI AD.

Setelah dilakukan observasi dan pemeriksaan awal oleh tim dokter RSPAD Gatot Soebroto, kedua prajurit TNI AD tersebut dalam kondisi stabil, dan baik. Mayor Ckm dr. Yulius Seno, dokter spesialis bedah saraf RSPAD, menyampaikan kondisi Praka Abdul Hamid baik, dan untuk Lettu Inf Sukma diputuskan untuk tidak dilakukan operasi pada bagian kepala karena itu hanya serpihan peluru dan hanya perlu mendapatkan penanganan serta pengawasan secara intens dari seluruh tim dokter.    

"Tadi kita evaluasi juga, jadi yang ada disini itu bukan peluru tapi serpihan peluru ukurannya dua mili kecil sekali, karena terlalu kecil tapi klinis pasiennya bagus otaknya juga tenang, bisa berfungsi ambil serap darahnya sendiri, kalau operasi saya kerjakan resikonya besar sekali, maka kita tidak operasi tapi kita observasi," ujar Mayor Ckm dr. Yulius Seno.   

Diharapkan dengan dukungan keluarga, serta perawatan secara intens dari tim dokter RSPAD Gatot Soebroto. Dapat mempercepat proses penyembuhan, sehingga bisa kembali bertugas menjaga dan mengabdi kepada bangsa Indonesia. 

Dalam kolom komentar rilis video di Youtube, netizen pun memberondong dengan alunan doa-doa terbaik untuk kesembuhan 2 prajurit TNI itu.

Susi Listiawati misalnya, meminta Allah memberikan mukjizat yang luar biasa sehingga kedua prajurit lekas sembuh dan sehat kembali.

Netizen yang lain bilang,"Semangatmu adalah semangat kami. Bravo TNI!"

Ratusan netizen lain dan masih terus bertambah, terus mendoakan kesembuhan 2 prajurit TNI tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top