Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hebat ! Siswa Siswi Tuna Rungu Thailand Belajar Angklung dari Guru Sekolah Indonesia Bangkok

Foto : Istimewa

Workshop Angklung mendorong terciptanya komunikasi langsung antara Sekolah Indonesia Bangkok dengan sekolah-sekolah di Thailand, yang diperluas dalam bidang seni budaya antara kedua negara.

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok bersama Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) baru-baru ini menyukseskan kegiatan Workshop Angklung pada Acara Art for All, di distrik Min Buri, Sabtu (15/7).

Art for All diselenggarakan oleh Art for All Foundation, yang didirikan pada 1997 oleh Channarong Pornrungroj yang pernah menjabat sebagai Dekan Faculty of Fine and Applied Arts di Chulalongkorn University.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Achmad Wicaksono, mengatakan, salah satu Guru SIB, Thubany Amas, bergabung sebagai pengisi kegiatan workshop Angklung dalam Art for All bersama Dosen Chulalongkorn University Faculty of Fine and Applied Arts, Paphutsorn Koong Wongratanapitak.

"Acara ini dilaksanakan di Art for All Village, Khlong Sam Wa, Min Buri, yang pesertanya adalah siswa-siswi Sekolah Luar Biasa di Thailand," kata pria yang biasa dipanggil Sony itu lewat pesan tertulis.

Pada acara ini, Thubany Amas, bersama Paphutsorn Koong Wongratanapitak memainkan angklung bersama peserta workshop secara bergantian. Mereka membawakan lagu Barat, lagu Thailand serta lagu Indonesia yaitu Burung Kakak Tua dan Tak Tun Tuang.

"Thubany juga membawakan lagu Bengawan Solo bersama tim workshop alat musik modern dan tradisional yang instrukturnya merupakan dosen seni musik dari berbagai universitas di Thailand," ujarnya.

Saat penutupan acara, Minggu (16/7) pukul 15.00, workshop ditutup dengan penampilan para siswa memainkan angklung secara massal. Seluruh peserta berkumpul di aula utama dan bersama-sama memainkan angklung.

Terdapat beberapa perwakilan delegasi ASEAN yang turut hadir di acara penutupan ini. Lagu yang dibawakan adalah Burung Kakak Tua, namun liriknya diganti menjadi nama-nama negara ASEAN dan dinyanyikan oleh Channarong Pornrungroj.

Menurut informasi Channarong Pornrungroj, biasanya melodi lagu Burung Kakak Tua dipakai untuk menyanyikan lagu dengan lirik negara ASEAN. Koong memimpin permainan angklung dengan hand sign kodaly dan Thubany Amas berdiri di sebelahnya menggunakan angka isyarat untuk peserta tuna rungu.

Sony menambahkan, KBRI Bangkok bersama SIB dalam usianya yang mencapai 60 tahun harus berperanserta dalam mengisi kegiatan pendidikan di Thailand.

"Selain mendorong terciptanya komunikasi langsung antara SIB dengan sekolah-sekolah di Thailand, kerjasama juga hendaknya diperluas dalam bidang seni budaya antara kedua negara," ujarnya.

Selain workshop Angklung yang diikuti siswa-siswi Sekolah Luar Biasa di Thailand, Art for All juga menggelar workshop melukis, membuat kerajinan (gelang, gantungan kunci), membuat tas dari baju bekas, menggambar, membuat celengan, menyablon (teknik cukil), memainkan alat musik modern dan tradisional, menari dan permainan tradisional yang dipandu oleh seniman dan pendidik yang mengisi kelas tersebut secara sukarela.

"Peserta melakukan masing-masing workshop selama 1 jam dan akan menghampiri 4 kelas workshop dalam sehari. Mereka didampingi oleh relawan yang merupakan siswa dari SMA dan Universitas di Thailand," pungkasnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top